KARAWANG, KOMPAS.com - Desa Mekarmulya, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang dulunya dikenal sebagai sentra perajin bata merah. Namun kini bergeser menjadi sentra ikan patin.
Beberapa tahun terakhir, permintaan bata merah kian menurun karena serbuan bata putih atau hebel. Hal itu menyebabkan para pengusaha bata merah gulung tikar dan banyak yang beralih ke bisnis lain, salah satunya tambak ikan patin.
Lubang galian tanah yang sebelumnya dipakai untuk bahan produksi bata merah disulap menjadi tambak dan ditebar ikan patin.
Hingga akhirnya, saat ini tambak ikan patin menjadi andalan warga Desa Mekarmulya dan dikenal sebagai sentra ikan patin.
Baca juga: Karyawan Tambak Berkomplot Curi Ribuan Kg Udang Senilai Rp 72 Juta, Uangnya Dibagi-bagikan
"Karena memang saat ini lebih menjanjikan (ikan patin). Dan kami memanfaatkan bekas-bekas lubang galian tanah menjadi tambak," kata Abdul Rozak (27), seorang petambak patin di Desa Mekarmulya, Kamis (9/7/2022).
Di sisi lain, bisnis ikan patin (Pangasianodon hypophthalmus) terbilang gurih. Saat panen, pembeli sudah menunggu dengan membawa tim pemanen.
Sehingga menurut Rozak, tak ada kesulitan untuk pemasaran.
"Biasanya tengkulak (memanen tambak) yang kemudian didistribusikan ke pasar-pasar," kata fia.
Dalam sekali panen selama tiga bulan pembesaran, kata Rozak, dia bisa mendapatkan omzet hingga Rp 17 juta dengan biaya produksi Rp 9 juta.
"Misalnya saya tebar 1.000 ekor (bibit ikan) dan panen itu bisa sebanyak satu ton. Bisanya ikan yang dipanen ukuran 1 kilogram, " katanya.
Rozak mengaku untuk pakan, dalam satu bulan dia akan menggunakan pelet sebanyak satu kuintal. Adapun dua bulan berikutnya ia akan menggunakan limbah bekas katering perusahaan. Dalam satu hari, menghabiskan 1 drum limbah katering yang diberikan pada pagi dan sore hari.
"Satu kilonya itu ikan kita jual ke tengkulak seharga Rp 17.000 per kilogram, " katanya.
Kendati banyaknya petambak ikan patin di Desa Mekarmulya, Rozak mengaku sangat minim sentuhan dari pemerintah. Ia sangat berharap adanya pembinaan dan pengembangan yang bisa mengembangkan daerah tersebut menjadi desa patin.
"Kalau kendala misalnya dalam memperoleh bibit yang pas," kata dia.
Direktur Bumdes Tri Mekar Desa Mekarmulya Rohadi mengatakan, potensi tambak di wilayah Desa Mekarmulya hampir 60 hektare. Warga-warga banyak yang memanfaatkan bekas galian bata merah menjadi tambak.
Desanya pun menjadi salah satu sentral patin di Karawang. Pemasaran hingga keluar wilayah Karawang. Sekali panen, puluhan ton ikan patin bisa terangkut di wilayahnya.
"Bumdes sendiri punya dua tambak. Baru saja bibitnya ditebar," ucap dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.