BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menjadi perhatian pemerintah tanpa terkecuali di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Pasalnya stok sapi jelang Idul Adha diprediksi jauh berkurang.
Sehingga pemerintah setempat harus melakukan berbagai upaya dalam mengantisipasi kebutuhan daging kurban di Balikpapan.
Baca juga: PMK Merebak di Gunungkidul, Harga dan Permintaan Daging Sapi Menurun
Bahkan pemerintah telah menetapkan beberapa daerah yang telah terjangkit wabah PMK, sebut saja Jawa Timur, Aceh, Bangka Belitung, Jawa Tengah, Jawa Barat, Yogyakarta hingga Banten. Sehingga para peternak enggan mengambil sapi dari daerah tersebut.
Padahal kebutuhan sapi di Balikpapan sekitar 3.000 ekor sapi. Namun saat ini stok yang ada baru 1.300 ekor sapi saja, sehingga Balikpapan kekurangan sekitar 1.700 ekor sapi.
"Kami membutuhkan sekitar 1.700 ekor sapi dari luar daerah seperti Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sulawesi. Bersyukur sapi yang berasal dari NTT dan Sulawesi sudah bisa masuk ke Balikpapan, dengan syarat melakukan karantina selama 14 hari di daerah asal dan 3 hari Balikpapan," kata Heria Prisni, Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan pada Rabu (8/6/2022).
Sapi yang dibeli dari daerah NTT tersebut harus menjalani proses karantina terlebih dahulu selama 14 hari, lalu kemudian bisa dikirimkan ke Balikpapan.
Sapi harus terbebas dari penyakit atau gejala seperti mulut sariawan dan pecah-pecah, air liur menetes berlebihan dan kuku kaki melepuh.
"Ketika sapi itu tidak menunjukkan gejala klinis, baru diperbolehkan untuk dikirim ke rumah potong hewan (RPH) ataupun dijual," tuturnya.
Baca juga: 29 Sapi Terjangkit PMK di Padang Sembuh, Tinggal 3 Ekor Masih Terpapar
Ia mengatakan, bahwa dalam waktu 2 minggu ini akan datang lagi sekitar 85 ekor sapi melalui surat karantina NTT dan Sulawesi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.