Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat TPA Kebon Kongok di Lombok, Sampah Sudah Melebihi Kapasitas, Perluasan Ditolak Warga

Kompas.com - 07/06/2022, 08:39 WIB
Idham Khalid,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

 

Kepala UPTD TPA sampah regional NTB Ida Bagus Gede Sutawijaya membenarkan persoalan TPA Kebon Kongok yang sudah melebihi kapasitas dan belum punya lokasi untuk membuat TPA baru.

Bagus mengungkapkan, UPTD pernah merencanakan lokasi baru TPA di daerah Kecamatan Sekotong, tetapi hal itu gagal karena berbagai faktor.

"Pembangunan TPA baru tidak semudah yang dibayangkan, kita sudah survei beberapa tempat, termasuk lokasi yang di Sekotong di sana ternyata infrastruktur gak ada, belum siap, seperti jalan, kemudian lokasi yang masih bergunung itu kan masih butuh waktulah," ungkap Bagus.

Terkait perluasan wilayah TPA yang ditolak warga, hal itu menurutnya karena belum masifnya sosialisasi.

"Sedang dalam proses sosialisasi, mungkin ada beberapa informasi yang belum sampai ke masyarakat," kata Bagus.

Sebelum membangun perluasan wilayah TPA, UPTD akan menempuh sejumlah proses seperti perizinan, analisis dampak lingkungan (amdal), dan kajian mitigasi pencemaran.

Selain itu, pihaknya menggandeng sejumlah konsultan ahli untuk meminimalkan dampak negatif dari perluasan wilayah TPA, seperti ahli lingkungan dan ahli penanganan limbah.

Baca juga: 34 Warga Lombok Diduga Keracunan Nasi Bungkus Hajatan, Kadinkes: Semua Sudah Sehat

Bagus menjelaskan, dari lima hektar lahan itu, nantinya 1,2 hektar digunakan untuk lokasi pembuangan. Sementara sisanya sebagai tempat pengolahan sampah terpadu.

Pengolahan sampah terpadu itu akan mengolah sampah menjadi barang ternilai.

"Jadi sampahnya tidak langsung dibuang, tapi ada lokasi pemilahan sampah organik dan non organik yang akan menjadi barang bernilai, bisa menjadi bahan bakar, maupun daur ulang,"  ungkap Bagus.

Tempat pengolahan itu disebut bisa mengurai 120 ton sampah per hari.

Warga saat tandang tangan petisi penolakan perluasan TPA Kebon Kongok, Lombok Barat, Minggu (22/5/2022)Dokumen Warga Warga saat tandang tangan petisi penolakan perluasan TPA Kebon Kongok, Lombok Barat, Minggu (22/5/2022)
Sebelumnya, ratusan warga Dusun Bongor, Desa Taman Ayu, Lombok Barat, menandatangani petisi menolak perluasan wilayah TPA sampah Kota Mataram dan Lombok Barat.

Warga tersebut tidak setuju, jika wilayah dusunnya menjadi lokasi perluasan TPA Kebon Kongok, Desa Sukamakmur, yang kini sudah melebihi kapasitas.

"Ini akan menjadi bencana bagi kami, dan anak cucu kami nanti ke depan, akan memunculkan limbah sampah yang besar, kami menolak perluasan TPA yang ini," kata M. Zaini Perwakilan warga Dusun Bongor, Senin (23/5/2022)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com