AMBON,KOMPAS.com - Seorang penambang ilegal asal Bulukumba, Sulawesi Selatan tewas tertimbun longsor di kawasan tambang emas Gunung Botak, tepatnya di desa Wamsait, kecamatan Waelata, Kabupaten Buru, Maluku, Jumat (3/6/2022) malam.
Korban bernama Bahar Bugis (42) tewas tertimbun longsor saat sedang melakukan aktivitas penggalian material emas di Gunung Kapur, kawasan gunung Botak bersama empat rekannya.
"Korban ditemukan meninggal dunia akibat tertimbun tanah saat melakukan aktivitas pertambangan emas secara ilegal sekira pukul 22.00 WIT," kata Kasubbag Humas Polres Pulau Buru, Aipda Djamaludin kepada Kompas.com, Sabtu (4/6/2022).
Baca juga: Alat Berat Dikerahkan Hancurkan Peralatan Penambang Ilegal di Gunung Botak
Djalamudin menjelaskan, korban bersama rekan-rekannya mulai mendatangi lokasi tambang secara sembunyi-sembunyi pada pukul 20.00 WIT.
Mereka memasuki areal tersebut melalui jalan tikus. Sesampainya di lokasi dua rekan korban langsung masuk ke dalam lubang yang telah digali, sedangkan korban bersama dua rekan lainnya bertugas menarik material dari dalam lubang.
"Saat sedang beraktivitas pada pukul 22.00 WIT terjadi tanah longsor yang mengakibatkan korban bersama rekan-rekanya tertimbun tanah longsor," ungkapnya.
Dia menjelaskan, para penambang lainnya yang mengetahui kejadian tersebut langsung segera memberikan pertolongan dengan cara menggali material longsor yang sedang menimbun korban dan empat rekannya.
"Mereka menggali menggunakan alat seadanya hingga pukul 22.15 WIT korban ditemukan dalam keadaan telah meninggal dunia , sementara empat orang rekan korban ditemukan selamat," ungkapnya.
Baca juga: Sisir Gunung Botak, Polisi Paksa Turun 1.500 Penambang Emas Ilegal
Adapun keempat korban yang ditemukan selamat dalam musibah tersebut yakni Sony Doru (29) penambang asal Halmahera Utara,
Bilal Bugis (32) dan Usman Buton (18) penambang asal Namlea, serta Anthon Rompas (36) penambang asal Leihitu, Maluku Tengah.
Menurut Djamaludi, personel kepolisian yang bertugas di pos pengamanan kawasan Gunung Botak tiba di lokasi kejadian setelah mendapatkan informasi adanya kejadian tersebut.
Selanjutnya pada pukul 22.50 WIT, jenazah korban dievakuasi oleh rekan-rekanya melalui jalur Sungai Anahoni Desa Kayeli dan diangkut menggunakan mobil ke rumah keluarganya di Desa Waenetat, Kecamatan Waeapo.
"Jenazah korban tiba di rumah keluarganya di Desa Waenetat dini hari tadi dan berdasarkan kesepakatan keluarga, korban rencananya akan dibawa ke Desa Namlea untuk dimakamkan hari ini," ungkapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.