Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sisir Gunung Botak, Polisi Paksa Turun 1.500 Penambang Emas Ilegal

Kompas.com - 19/05/2022, 18:14 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Polres Pulau Buru dibantu personel TNI menertibkan ribuan penambang emas ilegal di kawasan Gunung Botak, Kabupaten Buru, Maluku, Kamis (19/5/2022).

Dalam penertiban itu, aparat gabungan bersenjata lengkap menyisir kawasan Gunung Botak dan memaksa sekitar 1.500 penambang ilegal turun dari wilayah itu.

Baca juga: Polisi Sita 563 Gram Emas dari Bos Penambang Ilegal di Gunung Botak

Aksi penertiban itu dilakukan setelah kembali maraknya aktivitas penambangan ilegal di wilayah itu. 

Penertiban aksi penambangan ilegal di Gunung Botak itu dipimpin Kabag Ops Polres Pulau Buru AKP Uspril W Futwembun.

Dalam penertiban tersebut, aparat gabungan juga membakar ratusan tenda dan peralatan milik penambang ilegal.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Pulau Buru Aipda Djamaludin mengatakan, penertiban penambang ilegal di kawasan Gunung Botak dilakukan sejak pukul 08.00 WIT hingga 15.40 WIT.

“Penertiban dilakukan berdasarkan surat perintah Kapolres Pulau Buru,” kata Djamaludin kepada Kompas.com, Kamis.

Djamaludin menyebut, polisi mengedepankan sikap preventif dalam penertiban itu. Sebelum tenda dan peralatan para penambang ilegal dimusnahkan, polisi telah memberi imbauan.

“Sebelum melakukan pemusnahan tenda maupun barang-barang milik penambang, kami memberikan imbauan terlebih dahulu agar para menambang mengosongkan lokasi Gunung Botak,” jelasnya.

Juru bicara Polres Pulau Buru ini mengatakan, kegiatan penertiban itu dilakukan untuk menghentikan aktivitas penambangan emas ilegal di kawasan Gunung Botak.

Penertiban juga dilakukan untuk mencegah adanya pencemaran dan kerusakan lingkungan yang lebih parah lagi di kawasan tersebut.

“Selama kegiatan pemusnahan tenda dan barang-barang milik penambang berlangsung tidak ada perlawanan," ujarnya.

Ia mengatakan, ada ribuan penambang ilegal yang dituturkan dari kawasan Gunung Botak saat penertiban tadi.

"Dalam pengisiran Aparat gabungan  berhasil menurunkan sebanyak 1.500 penambang ilegal,” ujarnya.

Menurutnya, aktivitas penambangan emas ilegal ini sudah menarik masyarakat luar Kabupaten Buru untuk bergabung.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Sulteng, Sultra, Maluku, Malut, Papua, dan Papua Barat 19 Mei 2022

Mereka melakukan aktivitas penambangan secara ilegal sehingga meningkatkan potensi konflik dan terjadinya gangguan Kamtibmas.

"Sehingga masalah ini harus dapat diantisipasi karena bisa memicu konflik dan gangguan kantibmas," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com