AMBON,KOMPAS.com - Ratusan personel gabungan Polres Pulau Buru dan TNI kembali menggelar penyisiran di kawasan tambang emas ilegal di Gunung Botak, Kabupaten Buru, Maluku.
Dalam penyisiran itu, personel gabungan memusnahkan peralatan milik penambang ilegal yang digunakan untuk mengeruk emas di kawasan itu.
Baca juga: Sisir Gunung Botak, Polisi Paksa Turun 1.500 Penambang Emas Ilegal
Selain itu, polisi dan TNI menghancurkan tenda para penambang dan 200 bak rendaman material emas.
Penyisiran dan pemusnahan peralatan tambang ilegal itu dipimpin Kepala Bagian Operasional Polres Pulau Buru, AKP Uspril W Futwembun, Sabtu (21/5/2022).
Sebelum penyisiran dilakukan, ratusan personel gabungan mengikuti apel persiapan di pertigaan jalur D kawasan Gunung Botak Desa Wamsait.
Kepala Sub Bagian Humas Polres Pulau Buru Aipda Djamaludin mengatakan, dalam operasi hari kedua itu, aparat gabungan ikut mengerahkan satu unit alat berat jenis ekskavator ke lokasi.
"Pembersihan peralatan dan bak rendaman penambang ilegal ini menggunakan ekskavator," kata Djamaludin kepada Kompas.com, Minggu (22/5/2022).
Djamaludin menjelaskan, personel di lapangan terlebih dulu melakukan sosialisasi dan meminta penambang segera meninggalkan lokasi tersebut secara baik-baik.
"Sehingga tidak ada perlawanan dari penambang ilegal," ujarnya.
Adapun ratusan personel gabungan yang dikerahkan dalam penertiban itu dibagi dalam dua tim, yakni tim pertama berjumlah 75 personel menyisir hulu sungai Anahoni dan tim kedua dengan jumlah yang sama menyisir hilir sungai.
Menurut Djamaludin, personel gabungan memusnahkan 200 bak rendaman dengan cara digusur menggunakan alat berat dalam penyisiran itu.
"Sebanyak 100 tenda milik penambang dan warung yang beroperasi di lokasi Anahoni Desa Kayeli Kecamatan Teluk Kayeli juga ditertibkan," katanya.
Dalam kegiatan itu, personel gabungan juga memaksa ratusan penambang ilegal yang masih beraktivitas untuk meninggalkan lokasi.
Dia mengeklaim, aktivitas penambangan emas tanpa izin dengan metode rendaman di lokasi Wasboli dan lokasi Sampeno juga telah ditertibkan dan semua bak rendaman telah digusur.
"Pasca-penyisiran para penambang secara berangsur-angsur telah meninggalkan lokasi kali Sampeno dan lokasi Wasboli," ujarnya.
Setelah penyisiran, personel Polsek Waepo dan petugas keamanan di Gunung Botak tetap menggelar patroli untuk mencegah penambang beraktivitas kembali di Kali Anahoni.
Baca juga: Polisi Sita 563 Gram Emas dari Bos Penambang Ilegal di Gunung Botak
"Saat ini patroli terus dilakukan untuk memastikan tidak ada lagi aktivitas penambangan ilegal," katanya.
Sebelumnya, ratusan aparat gabungan polisi dan TNI juga menghancurkan ratusan tenda dan peralatan tambang dan memaksa lebih dari 1.000 penambang meninggalkan lokasi Gunung Botak.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.