SOLO, KOMPAS.com - Penyebaran sapi terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK), mulai meluas di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Sragen Rina Wijayanti menyatakan kasus PMK terhitung pada Rabu (1/6/2022), jumlah sapi yang terpapar hampir mencapai seratus ekor.
Baca juga: Suspek PMK di Gunungkidul Capai 65 ekor, Peternak Diminta Mandi Sebelum Masuk Kandang
"Total kasus ada 95 ekor sapi, dengan kasus aktif 70 ekor dan 13 kasus baru. Sedangkan 13 ekor sembuh dan 12 ekor mati," jelas Rini Wijayanti saat dikonfirmasi, Kamis (2/6/2022).
Disnakan menjelaskan penyebaran hewan tersebar di 11 kecamatan dari 20 kecamatan di Kabupaten Sragen.
"Paling banyak kecamatan Sumberlawang 21 kasus, posisi kedua Plupuh dan posisi ketiga Gemolong," jelasnya.
Sementara itu, saat ini penutupan Pasar Hewan masih diberlakukan di Kabupaten Sragen, dari Selasa (31/5/2022) hingga Selasa (14/6/2022), mendatang. Penutupan ini sebagai antisipasi penyebaran PMK yang lebih luas lagi.
Rina menjelaskan puluhan ekor sapi yang tertular PMK dari transaksi jual beli sapi di Pasar Hewan.
"Bentuk penularan virus PMK, para sapi tertular setelah jual beli di pasar. Lalu dibawa di rumah dan dicampur dengan sapi lama. Lalu dalam satu kandang tertular," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, selama proses penutupan pasar, setiap harinya akan dilaksanakan penyemprotan disinfektan dan pengamanan oleh Disnakan dan Kepolisian Resort (Polres) Sragen.
"Kita kerja sama sama polisi penyekatan (kendaraan pengangkut sapi), kemudian menjaga selama ditutup tidak ada pedagang yang nekat berjualan dan antisipasi adanya pasar liar. Selanjutnya pengawasan mobilitas sapi itu sendiri," paparnya.
Sedangkan untuk perawatan sapi yang terjangkit virus PMK, masih dilaksanakan dan pengawasan secara berkala.
Baca juga: Wabah PMK Mengganas di Kabupaten Semarang, Pemkab Bentuk Satgas
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.