Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Rofiq, Lestarikan Wayang Suket meski Tak Bisa Berharap Lebih

Kompas.com - 31/05/2022, 15:11 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Pengunjung Kota Lama Semarang tampak hilir mudik malam itu, Senin (30/5/2022). Tak sedikit orang yang berkunjung memasuki Pasar Klitikan atau sering disebut pasar barang antik di Kota Lama Semarang, tepatnya di belakang Gereja Blenduk.

Ada pengunjung yang membeli atau sekedar melihat koleksi-koleksi barang antik. Namun tak sedikit yang hanya mampir untuk berfoto.

Ketika masuk ke Pasar Klitikan melalui pintu bagian Utara, pengunjung akan disambut sejumlah hiasan wayang dengan bentuk yang berbeda.

Di sana ada Rofiq, seorang pegiat seni yang juga penjual barang antik di Kota Lama Semarang. Sembari menyeleksi barang-barang antik di kursi depan pintu, Rofiq bercerita tentang perjalanannya melestarikan wayang suket di Kota Semarang.

Dulunya, Rofiq hanya ingin belajar lantaran dirinya melihat banyak rumput yang tumbuh di lingkungan rumahnya. Selain itu karena memiliki ketertarikan dalam bidang seni, maka Rofiq mencoba membuat wayang suket sederhana.

Wayang suket ini tidak ada di keraton. Biasanya tumbuhnya di pedesaan, lingkungan masyarakat kecil, menengah ke bawah,” kata Rofiq kepada Kompas.com, Senin (30/5/2022) malam.

Baca juga: Kisah Penumpang Selamat KM Ladang Pertiwi, 16 Jam Bertahan di Atas Tripleks dengan Sebotol Air Minum

Ternyata untuk mengembangkan wayang suket dari bentuk sederhana ke bentuk lebih besar tidak semudah membalikkan tangan. Pasalnya, Rofiq membutuhkan waktu selama empat tahun untuk belajar.

Menurut Rofiq, dulunya Wayang Suket hanya digunakan sebagai media sembahyangan. Konon, ada satu ritual yang menggunakan perantara wayang suket. Ketika ada orang meninggal, wayang suket ini sering digunakan untuk memanggil arwah agar tidak tersesat.

“Tapi terus berkembang. Makanya sekarang bentuknya jadi macem-macem,” imbuh Rofiq.

Hebatnya, hingga saat ini, Rofiq telah menyelesaikan berbagai macam pesanan. Lebih jelas Rofiq mengatakan, pertama kali, dirinya menerima pesanan dari seorang dalang untuk membuat 15 karakter untuk cerita Ramayana dan Mahabarata.

“Karena sering membuat, akhirnya berkembang sampai bisa bikin karakter binatang,” tutur Rofiq.

Seiring berjalannya waktu, Rofiq kembali menerima pesanan untuk membuat 36 karakter binatang. Tidak lama setelah itu, dari Museum Gubug Wayang Mojokerto menghubungi Rofiq untuk membuat 100 karakter binatang endemik Indonesia.

“Ini menceritakan tentang kancil. Kancil di sini diibaratkan sebagai rakyat kecil. Karena ceritanya nyambung, nanti diruntutkan sampai akhirnya kancil menang. Jika ini selesai, nanti bisa kita wariskan ke anak cucu kita,” jelas Rofiq.

Tidak ingin kalah berkontribusi, Rofiq sudah mempersiapkan hadiah untuk Kota Semarang yaitu sepasang karakter "Denok Kenang".

Bagi masyarakat Semarang, Denok/ Nok/ Sinok merupakan panggilan untuk remaja putri. Sedangkan Kenang/ Nang/ Sinang, panggilan khas untuk remaja putra di daerah Semarangan.

Karakter dan bentuk wayang kulit "Denok Kenang" ini dibuat kecil dan unik. Denok seolah memakai rok dan berambut panjang. Sementara Kenang, memakai celana dan blankon sebagai penutup kepala.

“Kalau tidak, ada namanya itu Eman-Aman. Saya dari Semarang, dan ini karakter putra-putri. Maka saya namai wayang kulit ini Denok Kenang,” terang Rofiq.

Rofiq pun menjual hasil karya wayang suketnya dari harga Rp 25.000 hingga ratusan ribu, sesuai dengan ukuran dan tingkat kesulitan karakter wayang. 

Rofiq mengaku, bertahan hidup dari kesenian dan kebudayaan memang sulit. Terlebih harus bersaing dengan industri besar yang terus berkembang.

“Sebenaranya dunia kebudayaan atau seni tidak bisa diharapkan lebih, karena kita hanya sebagai pelestari. Untuk berkembang di sini tidak mungkin, karena daya tariknya kurang,” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus

Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus

Regional
Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Regional
Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Regional
Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Regional
Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

Regional
8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

Regional
Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com