BANDUNG, KOMPAS.com -Setelah mendedikasikan separuh hidupnya untuk Negara Islam Indonesia (NII), Dede Suryana alias Abdul Rojak (44) kini memastikan diri kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.
Dede tak sendiri. Ia mengajak 49 anggota NII di Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, untuk kembali mencium Sang Saka Merah Putih.
Ia mengaku lelah terus mengonsumsi doktrin kebohongan yang dipasok para petinggi NII.
Baca juga: 49 Anggota NII di Bandung Kembali ke Pangkuan NKRI
Hampir semua anggota, terutama yang muda, disuguhkan angin segar yaitu kemudahan masuk surga.
"Biasanya dijanjikannya tentang surga, jadi Islam yang benar utamanya harapan-harapan, terutama pada kaum muda, yang masih labil," katanya kepada Kompas.com di Aula Kecamatan Cileunyi, Senin (30/5/2022).
Selain dijanjikan masuk surga, mantan Owner Distrik (Sebutan Jabatan Camat di NII) mengaku, bekas organisasinya itu kerap menargetkan masyarakat ekonomi rendah untuk menjadi anggota.
"Sejatinya, semua kalangan menjadi target, apalagi kalangan masyarakat ekonomi rendah," beber dia.
Saat ini, sambung dia, anggota NII sudah masuk ke dalam kalangan pejabat. Bahkan, setingkat profesor pun ada dan masih aktif.
"Semua kalangan, tidak hanya yang ekonomi rendah, yang punya jabatan juga, yang sekelas profesor itu juga ada. Jadi gak hanya kalangan bawah, itu yang profesor sekarang masih aktif," ujarnya.
Selain lelah harus menelan ribuan kebohongan, Dede dan mantan anggota lainnya kerap diperlakukan seperti binatang.
Baca juga: Setelah Mendapat Ultimatum, 518 Orang Jaringan NII di Sumbar Ikrar Setia kepada NKRI
Ia menuturkan, para petinggi selalu meminta uang iuran kepada para anggotanya. Aliran dana ini tak pernah diketahui digunakan untuk kepentingan apa.
"Karena setelah saya lama di NII ternyata banyak kebohongan dan saya diperlakukan seperti binatang, saya jadi sapi perah. Harus jadi sami'na wa atho'na apapun yang diperintah sama pimpinan harus dituruti walaupun saya tidak tahu maksud dan tujuannya apa gitu," tutur dia.
"Misalnya dari sektor keuangan, saya gak tau larinya kemana yang jelas saya harus setor tiap bulan," tambah Dede.
Banyak Faksi dan Bergerak di Bawah Tanah
Kepada Kompas.com, sebelum memutuskan untuk kembali ke pelukan NKRI, ia sempat bingung dengan keberadaan faksi yang ada di tubuh bekas organisasinya itu.