Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sriyanto, Kembangkan Kopi Kenthir hingga Tembus Pasar Internasional

Kompas.com - 30/05/2022, 13:18 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Ada satu cerita unik dari salah satu produksi kopi di Semarang.

Tepatnya di Dusun Jerukwangi, Desa Bedono, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang. 

Adalah Sriyanto, seorang petani pekebun yang mengolah dan mendistribusikan kopi dari kawasan Gunung Kelir. 

Mugkin terdengar aneh, lantaran dirinya memberi nama produk kopinya ini dengan sebutan Kopi Kenthir

Kenthir dalam Bahasa Jawa berarti gila. Namun, dalam hal ini, Sriyanto membuat kenthir dengan arti kenthel tur ireng

Baca juga: Diterjang Banjir Rob, Genangan Air di Kawasan Pelabuhan Semarang Mulai Surut

Usaha Kopi Kenthir ini telah dimulai Sriyanto sejak tahun 2014 silam, ketika Sriyanto pulang dari Aceh.

Selama tiga tahun di sana, dirinya melihat kisah sukses para petani Kopi Gayo di Aceh. Dari situlah dirinya terinspirasi untuk membuat Kopi Kenthir di Jawa. 

"Wah, kalau di tempat saya memang penghasil kopi. Jadi, kalau usaha yang potensinya ada, saya yakin akan sukses juga. Karena ada banyak peluang," tutur Sriyanto, kepada Kompas.com, Senin (30/5/2022).

Aroma kopi yang khas tercium dari olahan bubuk kopi yang sudah dipanaskan.

Sebab, menurut Sriyanto, Kopi Kenthir ini memiliki ciri khas pembeda dari kopi kebanyakan. 

Dirinya mencampurkan 3 jenis kopi, yaitu robusta, arabika dan excelsa lantas jadi lah Kopi Kenthir blend. 

Sriyanto menuturkan, kopi-kopi tersebut didapatkan dari ketinggian kebun kopi yang berbeda.

"Kalau robusta dari ketinggian 600-1.000 meter, arabika di sekitar 1.000 meter ke atas, kalau excelsa itu di lahan yang rendah. Itu yang bisa bikin cita rasa Kopi Kenthir jadi luar biasa," kata Sriyanto.

Sriyanto mengerjakan usaha ini secara mandiri, bukan dengan kelompok ataupun pihak lain.

Baca juga: Kisah Difabel yang Sukses Bangun Toko Mainan Ternama di Kota Semarang 

Sehingga, dari proses berkebun hingga mengolah kopi, dia kerjakan dengan keluarganya sendiri.

"Lahan saya tidak luas, hanya 4.000 meter persegi. Untuk pemasaran 600 kilogram per bulan juga masih bisa saya kerjakan sendiri," tutur dia. 

Dalam penjualannya, Sriyanto memasang harga mulai dari Rp 14.000 hingga Rp 172.000 dari berbagai macam ukuran.

Hingga saat ini, Sriyanto mengembangkan pemasaran Kopi Kenthir itu melalui reseller, juga menyediakan pengiriman melalui beberapa toko online

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perampok Bersenjata Api yang Gasak Toko Emas di Blora Masih Buron

Perampok Bersenjata Api yang Gasak Toko Emas di Blora Masih Buron

Regional
Dugaan Dosen Joki di Untan Pontianak, Mahasiswa Tidak Kuliah tapi Tetap Dapat Nilai

Dugaan Dosen Joki di Untan Pontianak, Mahasiswa Tidak Kuliah tapi Tetap Dapat Nilai

Regional
Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Regional
Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Regional
Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Regional
Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Regional
Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Regional
Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Kilas Daerah
Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Regional
Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni  Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Regional
Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu, Saya Belikan

Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu, Saya Belikan

Regional
Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Regional
Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com