Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pamitan di Hari Terakhir Menjabat, Wali Kota Salatiga dan Wakilnya Berurai Air Mata

Kompas.com - 22/05/2022, 11:09 WIB
Dian Ade Permana,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Suasana haru penuh tangis mewarnai upacara pelepasan jabatan Wali Kota Salatiga Yuliyanto dan wakilnya Muh Haris.

Pasangan yang dikenal dengan sebutan Yaris itu mengakhiri masa jabatan pada Minggu (22/5/2022). Mereka memimpin Kota Salatiga selama dua periode, pada 2011-2016 dan 2017-2022.

Baca juga: Setelah Pimpin Salatiga 2 Periode, Yuliyanto Ingin Istirahat dari Dunia Politik

Yuliyanto dan Haris terlihat berulangkali mengusap air matanya. Sejumlah aparatur sipil negara di lingkungan Pemkota Salatiga yang hadir juga tak kuasa menahan tangis.

Beberapa kali, Yuliyanto dan Haris terlihat berhenti dan memeluk ASN yang menangis.

Pada momen terakhir, Yuliyanto memeluk Haris begitu erat. Keduanya tak berkata-kata, hanya air mata yang keluar. Upacara yang seharusnya berlangsung khidmat, malah terasa haru.

"Terima kasih atas bantuan ASN, TNI-Polri, DPRD Salatiga, Forkompinda dan partisipasi masyarakat selama kami memimpin Salatiga," kata Yuliyanto di lokasi, Minggu.

Menurut Yuliyanto, karena peran serta semua pihak, Kota Salatiga bisa meraih sejumlah prestasi termasuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Di antaranya kota tertoleran di Indonesia, peringkat ketujuh secara nasional untuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM), pertumbuhan UMKM, serta kota kreatif untuk sektor gastronomi.

Yuliyanto berpesan kepada Pj Wali Kota Salatiga untuk melanjutkan sejumlah program pembangunan yang telah disusun pasangan Yuliyanto-Muh Haris.

"Tentu ada pembangunan yang belum selesai karena tertunda akibat pandemi Covid-19. Jadi yang kemarin tertunda, nanti bisa dilanjutkan," paparnya.

Baca juga: Nol Kasus, Ruang Perawatan Pasien Covid-19 di Salatiga Beralih Fungsi

Menurut Yuliyanto, kekuatan Salatiga adalah toleransi masyarakat.

"Penjabat harus merangkul semua unsur, tokoh agama, tokoh masyarakat, TNI-Polri, dan menggugah partisipasi masyarakat," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Regional
Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Mengamuk karena Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Mengamuk karena Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com