Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Keluarga Tinggalkan dan Jual Rumah Lokasi Syuting "KKN di Desa Penari"

Kompas.com - 22/05/2022, 10:03 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Penulis

KOMPAS.com - Keluarga pemilik rumah lokasi syuting film KKN di Desa Penari, Kalurahan Ngleri, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menjelaskan alasan menjual rumah milik Ngadiyo usai proses syuting film selesai.

Ngatemi, menantu Ngadiyo, mengatakan, alasan kepindahan mertuanya itu karena masalah kesehatan dan bukan karena merasa takut.

"Setelah dipakai syuting itu pindah ke sini. Bukan karena ketakutan, tidak lho. Sakit itu sebelum syuting sudah sakit," katanya, Jumat (20/5/2022).

Baca juga: Rumah di Film KKN di Desa Penari Dijual Seharga Rp 40 Juta, Minat?

 

Ngatemi menambahkan, melihat  kondisi kesehatan itu, dirinya meminta kedua mertuanya untuk tinggal bersama dengannya agar mudah untuk mengawasai.

Kedua mertuanya itu sudah tinggal bersamanya lebih kurang 2 tahun terakhir ini.

"Jadi sebelum syuting sudah sakit tetapi beraktivitas seperti biasa, apalagi rumahnya itu kan jauh dari tetangga dan sudah tua, kalau ada apa-apa kan kasihan. Jadi diajak ke sini. Bukan karena takut tinggal di rumah itu," kata Ngatemi.

Baca juga: Cerita di Balik Rumah Lokasi Syuting Film Horor KKN di Desa Penari, Pemilik Pindah karena Takut dan Dikabarkan Dijual

Setelah itu, Ngatemi menjelaskan, keluarga akhirnya memutuskan untuk menjual dua limasan di rumah itu. 

"Dua limasan itu yang dijual, satu bangunan dapur tidak dijual karena untuk menaruh barang yang tidak terpakai," ucap Ngatemi.

"Tidak terpakai kan malah rusak to, jadi dijual saja. Ditawarkan Rp40 juta untuk dua limasan," tambah dia

Sebagai informasi, KKN di Desa Penari adalah film bergenre horor. Proses syutingnya sendiri memakan waktu 1,5 bulan pada tahun 2019.

Baca juga: Pemilik Rumah Lokasi Syuting KKN di Desa Penari Ungkap Alasan Hendak Jual Rumahnya, Bukan karena Takut

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com