Alat musik yang kerap disebut dengan Kecapi Batak ini memiliki dawai. Cara memainkannya dengan dipetik.
Doli-doli merupakan alat musik tradisional dari Nias, Sumatera Utara.
Sekilas, Doli-doli mirip alat musik kolintang, namun ukurannya lebih kecil daripada kolintang.
Cara memainkan alat musik ini adalah dengan dipukul menggunakan pemukul yang terbuat dari dua batang kayu.
Sulim adalah alat musik tiup dari Batak Toba.
Sulim mirip seruling yang terbuat dari bambu.
Alat musik ini memiliki satu buah lubang tiupan dan enam buah lubang nada.
Lubang ini menciptakan warna bunyi yang memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan instrumen seruling yang lain.
Awalnya, Sulim sebagai alat musik solo, kemudian dalam perkembangannya alat musik ini masuk dalam ansambel (permainan musik berkelompok) untuk mengiringi opera Batak (uning-uningan).
Aramba merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Nias.
Alat musik ini bentuknya mirip gong.
Baca juga: 8 Alat Musik Daerah Sumatera Utara
Aramba terbuat dari logam yang berbentuk bulat dan besar. Pada bagian tengahnya, ada bulatan kecil yang menonjol keluar.
Cara memainkan dengan cara dipukul menggunakan alat pemukul khusus.
Aramba kerap digunakan dalam acara pernikahan di Nias.
Sarune Bolon merupakan alat musik yang dimainkan dengan cara ditiup.
Alat musik tradisional ini terbuat dari kayu dan tanduk kerbau.
Sarune Bolon memiliki alat bantu sebagai sumber suara yang biasa disebut dengan ipit-ipit (double red) yang terbuat dari kayu arang.
Alat musik tradisional Pangaro sejenis gong, kalau di Jawa karena memiliki bentuk sama. Namun, bunyi yang dihasilkan berbeda dengan gong.
Ukuran alat musik ini memiliki diameter 36 cm dan ketebalan 6 cm. Alat musik terbuat dari bahan kuningan, besi, atau bisa juga menggunakan perunggu.
Cara memainkannya dengan dipukul menggunakan stik.
Taganing merupakan salah satu alat musik tradisional Batak Toba yang terkenal.
Alat musik tradisional ini terbuat dari kulit kerbau dan kayu yang dibentuk seperti tabung.