Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapan Pakar Hukum soal Sopir Mengaku Dimintai Oknum Polisi Lantas Grobogan Rp 24 Juta untuk Tebus Elf Usai Laka

Kompas.com - 17/05/2022, 21:00 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

GROBOGAN, KOMPAS.com - Praktisi hukum Yosep Parera angkat bicara terkait dugaan pungli untuk menebus kendaraan barangbukti kecelakaan di Satlantas Polres Grobogan, Jawa Tengah.

Pengacara ternama itu bahkan mengunggah tanggapannya di akun Instagram @rumahpancasila_klinikhukum.

Sebelumnya, sebuah video yang mendokumentasikan pengakuan sopir travel yang diduga dimintai uang Rp 24 juta oleh oknum Satlantas Polres Grobogan untuk mengambil barangbukti kecelakaan mikrobus Isuzu Elf viral di media sosial baru-baru ini.

Baca juga: Viral Video Sopir Mengaku Dimintai Oknum Polisi Lantas Grobogan Rp 24 Juta untuk Tebus Elf Usai Laka

Padahal sopir mengaku juga sudah berdamai dengan memberikan santunan Rp 8 juta kepada keluarga korban. Video tersebut diposting akun Facebook, Hukum & Kriminal.

Yosep pun meminta kepada kepolisian untuk mengusut tuntas kebenaran kasus dugaan pemerasan tersebut.

"Hal seperti ini mungkin saja sering terjadi. Seumpama benar tolong Pak Kapolda Jateng memerintahkan Dirlantas untuk melakukan pemeriksaan," tegas Yosep.

Menurut Yosep, dalam Undang-undang Lalu Lintas tidak mengatur adanya pungutan biaya untuk mengambil barang bukti kecelakaan. Bahkan, secara otomatis kasus hukum rampung ketika kedua belah pihak sudah bersepakat berdamai.

Sehingga, perbuatan tersebut tidak dibenarkan dan sudah sepatutnya oknum diberikan sanksi sesuai hukum yang berlaku.

"Ketika kecelakaan di jalan antara korban dan pelaku, disini boleh dilakukan Restorative Justice (RJ). Polisi mendorong kedua belah pihak untuk duduk bersama menyelesaikan masalah. Ketika setuju, polisi mengeluarkan surat penghentian penyidikan tanpa meminta uang. Tidak boleh itu. Perkaranya selesai. Surat diserahkan kepada jaksa," jelas Yosep.

Baca juga: Polisi Bantah Video Sopir yang Mengaku Dimintai Oknum Anggota Lantas Rp 24 Juta untuk Tebus Elf Usai Laka

"Barang bukti wajib dikembalikan ke pemiliknya tanpa bayaran sepeser pun. Undang-undang lalulintas tidak mengatur itu. Anda mengambil barangbukti wajib bayar, tidak ada, pasal berapa tidak ada ! Bahkan bisa diberikan izin khusus untuk dirawat yang bersangkutan. Ketika sewaktu-waktu dibutuhkan dalam sidang atau pemeriksaan, kendaraan harus dihadirkan. Jadi kalau ada oknum yang minta, segera laporkan ke atasan atau propam. Itu pemerasan atau pungli masuk UU tindak pidana korupsi," sambung Yosep.

Untuk diketahui, sebuah video yang mendokumentasikan pengakuan sopir travel yang diduga dimintai uang Rp 24 juta oleh oknum Satlantas Polres Grobogan untuk mengambil barangbukti kecelakaan mikrobus Isuzu Elf viral di media sosial baru-baru ini.

Dalam video yang diunggah akun Facebook, Hukum & Kriminal tersebut, diperlihatkan percakapan sang sopir, Cipto Utomo, warga Demak dengan seseorang yang memvideokan.

Cipto pun memberikan keterangan bahwa dirinya selaku pengendara Elf pada 26 April lalu terlibat kecelakaan dengan kendaraan roda dua.

Dalam insiden tabrakan di wilayah Kecamatan Karangrayung tersebut, pembonceng motor tewas dan pengendara motor luka-luka.

"Kami sudah damai dan ada suratnya yang dibawa Pak Polisi. Korban sudah ikhlas menerima dan saya serahkan santunan Rp 8 juta," kata Cipto.

Baca juga: Seminggu Ditahan, Begini Kondisi Sepasang Oknum Polisi Blora yang Korupsi Rp 3 Miliar

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Regional
Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Regional
3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

Regional
Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Regional
Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Regional
Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Regional
Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Regional
Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Regional
Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Regional
Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Regional
Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Regional
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Regional
Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Regional
Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com