KULON PROGO, KOMPAS.com – Masyarakat dinilai makin kendor menjalankan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19 pada Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Hal ini terlihat semasa musim Lebaran 2022. Misalnya, warga mulai melepas masker.
Penerapan jarak aman tiap orang dari kemungkinan penularan Covid-19 juga sudah tidak bisa dikendalikan.
Kendornya kedisiplinan itu diyakini berpengaruh pada penularan Covid-19.
Baca juga: Sultan HB X Sebut Ada 6 Calon Pj Wali Kota Yogyakarta dan Bupati Kulon Progo
“Di Kulon Progo, masker sudah mulai dilepas, jarak sulit dikendalikan. Maka kami menduga kemungkinan di masyarakat ada (peningkatan) kasus,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo, TH Baning Rahayujati, di kantornya, pada Jumat (13/5/2022).
Dinas Kesehatan Kulon Progo lantas merencanakan survei di masyarakat.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan atau penularan Covid-19 di tengah masyarakat, utamanya setelah musim Lebaran.
Dinkes masih menggodok rencana survei itu. Di antaranya terkait sasaran dan waktu pelaksanaan.
“Kami masih diskusikan sasaran siapa, apakah yang tidak ditemukan itu memang tidak bawa virus apa tidak. Kami sedang mendiskusikan mau lewat jalur mana, sekolah atau masyarakat untuk mengetahui situasi sebenarnya,” kata Baning.
Kasus Covid-19 Kulon Progo memang terlihat sangat rendah setelah Lebaran.
Gugus Tugas melaporkan empat kasus Covid-19 yang tersisa menjalani isolasi.
Sebanyak 7.182 kasus dinyatakan telah sembuh. Kasus hanya terdeteksi di tiga dari 4.478 RT yang ada di Kulon Progo.
Rumah sakit juga berada pada tingkat bed occupancy rate (BOR) 1,52 persen, yang artinya keterisian rendah pasien Covid-19 di rumah sakit.
Namun, kondisi masyarakat yang mulai kendor membuat pemerintah waspada.
Dengan tidak ada laporan kasus, bukan berarti kasus Covid-19 sudah tidak ada.
Kasus rendah saat ini diyakini terkait cakupan vaksin yang cukup tinggi, termasuk vaksin booster. Capaian vaksin diperkirakan meningkatkan kekebalan di masyarakat.
Baca juga: Usai Tabrak Pohon Asem, Sopir di Kulon Progo Keluar Mobil Sambil Menenteng Tangannya yang Putus
“Maka kemungkinan di masyarakat masih ada kasus, tapi dengan kekebalan yang sudah bagus maka gejalanya tidak ada,” kata jubir sekaligus Sekretaris Dinas Kesehatan Kulon Progo ini.
Baning mengungkapkan, masa pemantauan kasus akibat virus Corona itu berlangsung terus hingga satu bulan ke depan.
“Peningkatan kasus biasanya empat pekan setelah liburan,” kata Baning.
Pemerintah tengah menggodok berbagai rencana untuk mengetahui kondisi nyata masyarakat di tengah pandemi ini. Termasuk di antaranya lewat surveilans nanti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.