Menurut dia, persoalan bermula ketika malam takbiran, Minggu (1/5/2022) malam. Sekelompok anak muda membakar petasan di dekat rumah warga dan kandang sapi. Berulangkali diingatkan, tapi terus saja diulang.
Ada sedikit gesekan saat kelompok pemuda adu mulut berujung pemukulan.
"Malam itu juga masalahnya sudah selesai, sudah didamaikan," Katanya.
Namun keesokan harinya, Selasa (3/5/2022) malam, situasi justru memanas. Aparat desa telah berusaha menenangkan warga, namun karena situasi tidak aman, ratusan warga memilih meninggalkan tempat tinggal mereka.
Baca juga: Kericuhan di Mareje Berakhir Damai, Masyarakat Gotong Royong Membersihkan Rumah Warga yang Rusak
Insiden kesalahpahaman itu berujung perusakan rumah warga.
"Ini akan menjadi pelajaran berharga bagi kami, semoga tak akan terjadi lagi," kata Derap (37) seorang guru SD di Mareje yang turut mengungsi di Mapolda NTB.
Kepala Desa Mareje, Muhsin Salim mengungkapkan hal yang sama. Masyarakat di Mareje selama ini hidup rukun tanpa ada konflik. Bahkan, hampir setiap warga memiliki hubungan keluarga.
"Kejadian kemarin benar-benar mengejutkan dan sama sekali tak menyangka. Apa yang terjadi di Mareje adalah kesalahpahaman semata, bukan konflik SARA," katanya.
Dikatakannya, ada banyak orang luar yang datang dan memprovokasi dengan kabar hoaks di media sosial
Kepala Bidang Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto mengatakan, saat ini aparat kepolisian dan semua pihak tengah menciptakan situasi yang kondusif di Mareje, Lombok Barat.
"Agar masyarakat merasa aman, tenang, dan tidak terprovokasi kembali dengan berita berita yang sifatnya SARA, kita masih menjaga situasi kondisi supaya tetap tenang," kata Artanto.
Aparat Kepolisian memberikan fasilitas bagi warga yang sementara ini mengungsi di Polres Lombok Barat dan Polda NTB.
Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid mengataka, Mareje merupakan daerah yang menjadi contoh toleransi antarumat beragama. Bahkan sering disampaikan dalam sejumlah forum dan diskusi di Indonesia.
"Mareje merupakan cerminan dari kota madinah yang penuh dengan kedamaian dan kehangatan walau terdiri dari berbagai agama dan suku bangsa. Karenanya ia berharap agar masyarakat kembali merajut kedamaian dan kerukunan antar sesama," katanya, Rabu (11/5/2022).