LOMBOK BARAT, KOMPAS.com - Insiden pertikaian antar-warga di Desa Mareje, Kabupaten Lombok Tengah, mendapat perhatian dari Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah.
Zulkieflimansyah pun meminta semua tokoh masyarakat lebih peka terhadap isu sosial media yang berpotensi menimbulkan gejolak.
"Tokoh masyarakat itu harus jeli memandang banyak persoalan, mengantisipasi provokasi dari sosial media," ungkap Bang Zul sapaan akrab gubernur dalam sambungan telepon, Kamis (5/5/2022).
Baca juga: Warga Desa Mareje yang Mengungsi Usai Insiden Pembakaran Rumah, Dapat Pendampingan Psikologi
Ditegaskan Zul, bahwa insiden yang terjadi di Desa Mareje awal pemicunya adalah karena politik lokal pemilihan kepala desa, dan bukan konflik antar agama.
"Karena trigger awalnya kan pemilihan kepala desa, ada politik lokal yang memanas begitu, tapi kalau gak ngerti konteks ini bisa menyangka perang karena agama," kata Zul.
Disampaikannya, bahwa pada Jumat (6/5) ini, ia akan mengunjungi lokasi kejadian bersama Kapolda NTB untuk melakukan inspeksi terkait kejadian tersebut.
Zul mengungkapkan, semua masyarakat dan terlebih para tokoh, harus berhati-hati untuk melakukan tindakan agar tidak gampang untuk terhasut provokasi yang dapat menimbulkan perpecahan.
"Kita harus berhati-hati tidak gampang untuk terprovokasi, sehingga pemuka masyarakat, pemuka agama, tokoh pemuda harus pandai-pandailah memilah dan memilih isu," ungkap Zul.
Sebelumnya dikabarkan, kejadian bermula saat digelarnya pawai malam takbiran di Desa Mareje, Kabupaten Lombok Barat, pada Minggu (1/4/2022) malam.
Di mana saat itu, ketika iring-iringan pawai yang diikuti oleh beberapa pemuda dari Dusun Bangket Lauk meledakkan petasan di depan kandang sapi milik Rahim alias Amaq Runa di Dusun Ganjar.
Hal tersebut membuat Rahim menegur para pemuda itu, dan mengakibatkan terjadi keributan.
Peristiwa tersebut kemudian berlanjut kembali pada Selasa (3/5/2022) malam dengan terjadinya aksi pembakaran 6 unit rumah di kantor sekretariat Lembaga Pembinaan Keagamaan Buddha (LPKB) di dusun Ganjar.
Baca juga: Merajut Damai di Desa Mareje
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.