Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Punya JIS, Banten Miliki BIS, Mana Lebih Megah?

Kompas.com - 10/05/2022, 05:30 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Seperti tak mau kalah dengan Provinsi DKI Jakarta yang memiliki Jakarta International Stadium (JIS), Provinsi Banten akhirnya meresmikan Banten International Stadium (BIS).

 

Stadion bertaraf internasional yang berada di di Kemanisan, Kecamatan Curug, Kota Serang, Banten, itu, diresmikan langsung oleh Gubernur Banten Wahidin Halim, Senin (9/5/2022) malam.

Baca juga: Resmikan Banten International Stadium, Gubernur Wahidin: Jakarta Punya JIS, Banten Punya BIS

"Stadion kita beri nama Banten International Stadium. Kalau di Jakarta ada JIS, kita juga punya BIS. Banten harus punya lapangan terbaik," kata Wahidin dalam sambutannya. Senin.

Baca juga: Gubernur Banten Sebut Stadion BIS Diminati Jadi Kandang Klub Sepak Bola

Lalu, seberapa megah BIS? Apakah bisa disandingkan dengan JIS?

BIS tampung hingga 30.000 penonton

Mengutip Tribun Banten, pembangunan BIS menelan biaya Rp 874 miliar yang bersumber dari dana APBD Provinsi Banten.

BIS berdiri di lahan seluas 60 hektare dan mempunyai bangunan seluas 78.116 meter persegi.

 

Peresmian Banten Internasional Stadium Habiskan Rp2,4 MiliarKOMPAS.COM/RASYID RIDHO Peresmian Banten Internasional Stadium Habiskan Rp2,4 Miliar

Saat masuk ke pintu utama stadion, tepat di sisi kiri ada lift untuk menuju ke lantai dua hingga lantai lima.

Sedangkan bagian lorong sebelah kanan merupakan ruangan khusus untuk para pemain.

Di mana dalam ruangan tersebut difasilitasi ruang ganti, ruang istirahat, hingga kamar mandi.

Adapun di lantai lima, terdapat beberapa ruangan. Ada ruangan khusus media center, ruang kontrol lampu, ruang kontrol sound system, hingga scoring board CCTV.

"Untuk lampu kita menggunakan lampu FOV yang bisa mengikuti alur musik. Scoring board kita impor dari Itali, sound system dari TOA dan lampu dari panasonic," ujar Construction Manager, Dolly Abu Zein, Senin (10/1/2022).

Peresmian Banten Internasional Stadium Habiskan Rp2,4 MiliarKOMPAS.COM/RASYID RIDHO Peresmian Banten Internasional Stadium Habiskan Rp2,4 Miliar

Banten International Stadium memiliki sebanyak 30.038 kursi.

Sebanyak 19.124 kursi diperuntukan bagi penonton umum, 532 kursi untuk VIP dan pendamping difabel, 231 kursi untuk VVIP, dan 151 kursi untuk media.

Kursi yang disediakan hampir sama dan tidak ada bedanya dengan stadion-stadion lain yang ada di Indonesia.

"Sementara konsep warna, awal mulanya kita berikan konsep badak bercula, batik banten dan gradasi dengan paduan warna," kata dia.

Namun dari tiga konsep tersebut, yang dipilih adalah konsep gradasi dengan paduan warna.

Kursi penonton memiliki empat paduan warna, mulai dari warna merah, kuning, hijau, dan abu-abu.

Selain itu, pada bangunan stadion itu telah didesain beberapa bagian sebagai karakteristik Banten.

Kemegahan bangunan Banten International Stadium 

(TRIBUNBANTEN/AHMADTAJUDIN) Kemegahan bangunan Banten International Stadium

Karakteristik Banten tersebut dibangun pada bangunan yang berada tepat di pintu masuk.

"Karakteristik nya kita buat seperti udeng nya orang Banten dan di tengahnya ada batik khas Banten," ungkapnya.

Selain itu, yang tidak kalah menarik ada pada rumput hijau yang berada di tengah lapangan.

Di sana tampak hamparan rumput berwarna hijau yang terasa memukau.

"Untuk rumput itu zoysia matrella dari Italia," ungkapnya.

Di sekitar BIS juga akan dibangun hotel dan mal.

BANTEN - Malam Ini, Gubernur Banten Resmikan Banten International StadiumKOMPAS.COM/RASYID RIDHO BANTEN - Malam Ini, Gubernur Banten Resmikan Banten International Stadium

BIS dibangun dengan standar FIFA (Fédération Internationale de Football Association).

Gubernur Wahidin menyebut, telah ada dua klub sepakbola tanah air yang meminati Stadion BIS untuk menjadi markas, yaitu RANS Cilegon FC, Dewa United, dan Bhayangkara FC.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Regional
Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Regional
Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Regional
Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Regional
Banjir Rob Menyulap Hamparan Sawah di Pesisir Demak Menjadi Lautan

Banjir Rob Menyulap Hamparan Sawah di Pesisir Demak Menjadi Lautan

Regional
Daftar ke Partai Nasdem, Sinyal Deny Indrayana Kembali Bertarung di Pilkada Kalsel

Daftar ke Partai Nasdem, Sinyal Deny Indrayana Kembali Bertarung di Pilkada Kalsel

Regional
Jadi yang Terparah, Banjir Rob di Pesisir Jateng Diprediksi Terjadi hingga Akhir Mei

Jadi yang Terparah, Banjir Rob di Pesisir Jateng Diprediksi Terjadi hingga Akhir Mei

Regional
Dugaan TPPO di NTB, Jebolan Ajang Pencari Bakat Nasional Jadi Tersangka

Dugaan TPPO di NTB, Jebolan Ajang Pencari Bakat Nasional Jadi Tersangka

Regional
Kesaksian Tagana Lubuklinggau, Bukan soal Uang tapi Selamatkan Orang

Kesaksian Tagana Lubuklinggau, Bukan soal Uang tapi Selamatkan Orang

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Bupati Solok Selatan Diperiksa 2 Jam

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Bupati Solok Selatan Diperiksa 2 Jam

Regional
ABG Pembunuh Polisi di Lampung Divonis 9 Tahun 6 Bulan Penjara

ABG Pembunuh Polisi di Lampung Divonis 9 Tahun 6 Bulan Penjara

Regional
Inovasi Samsat Kebumen, Bayar Pajak Kendaraan Kini Bisa Malam Hari

Inovasi Samsat Kebumen, Bayar Pajak Kendaraan Kini Bisa Malam Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com