Bagaimana dengan JIS?
Jakarta International Stadium (JIS) yang terletak di di Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, ini dapat menampung hingga 82.000 penonton.
Stadion yang dibangun di atas lahan seluas 221.000 meter persegi ini menggunakan anggaran senilai Rp 4,08 triliun.
Baca juga: Lebih Besar dari GBK, Jakarta International Stadium Selesai Maret 2022
JIS juga disebut-sebut sebagai stadion terbesar di Asia dengan rancangan yang mengacu pada standar FIFA.
JIS merupakan stadion pertama di Indonesia yang memiliki sistem atap buka-tutup otomatis.
Stadion ini juga memliki sky-viewing deck di ketinggian 70 meter. Adapun teknologi ini juga diterapkan pada stadion ternama dunia, seperti Mercedes-Benz Stadium di Atlanta, Amerika Serikat.
Baca juga: Mengintip Fasilitas di Jakarta International Stadium yang Ramah Pengguna Kursi Roda
Selain itu, JIS juga dirancang agar jarak lapangan dan tribun menjadi lebih dekat dengan tiga tingkatan, yaitu lower tribun, middle tribun dan upper tribun.
Lebih lanjut, stadion ini menyediakan berbagai fasilitas, seperti dua fasilitas lapangan latihan, restoran, ruang VIP, dan ruang ganti yang mewah.
Tersedia pula lahan parkir yang mampu menampung 800 mobil dengan parkir VIP dan VVIP untuk para pemain sepak bola ditambah sebanyak 100 bus.
Sementara itu, JIS diketahui merupakan stadion pertama di Indonesia yang menggunakan rumput hybrid turf untuk lapangan.
Rumput ini adalah campuran 95 persen rumput alami zoysia matrella dan 5 persen rumput sintetis. Adapun untuk perawatannya, JIS menggunakan teknologi berstandar Eropa dengan nama Lighting Grass Growth.
Teknologi ini pertama kali diterapkan di Eropa pada ahun 2003-2004.
Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Perseroda) Widi Amanasto mengatakan, teknologi lampu ini memanfaatkan sinar ultra violet (UV) yang dapat membantu perawatan rumput saat cuaca yang tidak menentu.
Teknologi ini dilengkapi dengan roda yang dapat difungsikan untuk menyisir seluruh area lapagan utama melalui sinar perawatan yang telah didesain sedemikian rupa.
Stadion ini juga berhasil meraih skor 63 greenship platinum level untuk design and build dari lembaga sertifikasi Green Building Council Indonesia (GBCI).
Managing Director PDW Architects kembali menjelaskan, penilaian greenship platinum level untuk design recognition berdasarkan pada enam parameter.
Adapun rincian penilaiannya adalah appropriate site development (ASD) yang memperoleh poin reverifikasi sebesar 12, energy efficiency and conservation (EEC) 24 poin, water conservation (WAC) 18 poin, material resources and cycle (MRC) 2 poin, indoor health and comfort (IHC) 4 poin dan building environment management (BEM) 3 poin.