Tini bercerita di hari kejadian, adik iparnya, Agus datang ke rumahnya.
"Pelaku ini datang ke rumah dan mencari adik saya. Dia sudah mengancam ngancam hendak membunuh," sampainya.
Melihat gelagat yang tak beres tersebut, Tina kemudian menghubungi adiknya melalui pesan singkat WhatsApp.
Dalam pesan tersebut meminta adiknya itu tidak pulang ke rumahnya dahulu dan bersembunyi di desa.
"Jadi memang adik saya itu awalnya ada di rumah setelah kabur dari rumahnya di Desa Lingga Jaya. Mengetahui pelaku akan datang, ia kemudian berlari ke desa dan bersembunyi," terangnya.
Baca juga: Kronologi Suami Bunuh Istri di Bengkulu, Pelaku Kabur Saat Diantar Kakak ke Polsek
Nahas, Lilis kemudian pulang ke rumahnya.
Karena Agus emosi dan marah-marah, Tini dan adiknya, Llis masuk kamar lalu mengunci pintu. Sementara pelaku terus menggedor pintu hingga korban membuka kunci pintu.
"Pas dibuka itulah pelaku langsung menghujami korban dengan senjata tajam. Saya tidak bisa apa apa hanya berteriak minta tolong," tuturnya.
Setelah itu, pelaku melarikan diri.
Tini mengaku ia dan adik-adiknya tidak bisa melerai keberingasan Agus. Dengan mata kepalanya, ia melihat adiknya tercinta dihujami senjata tajam.
"Saat kejadian kami berlima di rumah. Tapi semuanya cewek. Sementara suami dan adik saya yang laki laki sedang keluar," terangnya.
Baca juga: Cemburu Berujung Maut, Suami Bunuh Istri lalu Bunuh Diri, Jasad Ditemukan di Sumur
Ia dan pihak keluarga sendiri berharap agar pelaku di adili dengan seadik adilnya.
Sementara itu Didik Sumardi, ayah dari Lilis tak mampu membendung air matanya.
Ia terus mengenang anak perempuan yang telah ia besarkan namun kini harus tewas di tangan menantu.
"Anak aku cepat nian kau pegi nak. Hukumlah pelaku seadil adilnya. Ia sudah menghilangkan nyawa anakku," kata Didik sambil menangis.