Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alfamart Gambut Roboh, Ahli: secara Struktural Bangunan Tidak Memenuhi Desain untuk Bangunan 3 Lantai

Kompas.com - 19/04/2022, 22:35 WIB
Candra Setia Budi

Penulis

KOMPAS.com - Alfamart di Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan ambruk pada Senin (18/4/2022) sekitar pukul 16.45 WIT.

Bangunan Alfamart yang roboh terdiri dari tiga lantai. Sejumlah warga di sekitar lokasi kejadian sempat menyaksikan peristiwa tersebut.

Akibat kejadian itu, dilaporkan korban meninggal sebanyak lima orang.

"Secara struktural sepertinya bangunan tidak memenuhi desain untuk bangunan 3 lantai. Bisa bermasalah pada struktur bawah (fondasi) atau struktur atas (balok-balok dan kolom-kolomnya)," kata Dosen Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Universitas Gadjah Mada (UGM) Ashar Saputra, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/4/2022).

Baca juga: Mencari Penyebab Robohnya Bangunan Alfamart Gambut yang Tewaskan 4 Orang

Saat ditanya bangunan tersebut berdiri di lahan banjir, dan apakah bisa memicu kerusakan pada fondasinya, Ashar menjelaskan, lahan banjir akan berisi tanah endapan.

Biasanya, sambungnya, tanah endapan adalah tanah lunak dan tidak mempunyai daya dukung yang baik.

"Jadi secara awam, sebenarnya bukan fondasinya yang rusak, namun tanahnya yang tidak mampu mendukung beban. Dampaknya sama saja bangunannya tidak aman. Namun ini kondisi analisa secara umum," jelasnya.

Baca juga: Dugaan Kapolda Kalsel soal Penyebab Bangunan Alfamart Gambut Roboh: Sudah Berusia 20 Tahun, Berdiri di Lokasi Banjir

Terkait dengan bangunan yang sudah berusia 20 tahun, Ashar mengatakan, usia itu belum terlalu lama.

"Biasanya, bangunan direncanakan mempunyai usia layak selama sekitar 40 tahun," ungkapnya.

Ketika ditanya apakah bangunan itu masih layak, kata Ashar, kalau mengatakan layak atau tidak harus ada uji kelayakannya.

"Saya tidak bisa mengatakan layak atau tidak karena belum ada uji kelayakannya," ujarnya.

Baca juga: Sebelum Alfamart Gambut Roboh, Warga Sempat Lihat Bangunan Miring ke Kiri

Sementara itu, Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Rikwanto menduga, robohnya bangunan tiga lantai yang digunakan Alfamart sudah berusia 20 tahun.

Selain itu, sambungnya, bangunan itu juga berdiri di lokasi yang kerap banjir.

"Hal ini mengakibatkan fondasi yang ada di bawahnya mengalami kerusakan dan rapuh. Jadi, tidak sekuat ketika awal dibangun," ujar Rikwanto kepada wartawan pada Senin malam.

Baca juga: Alfamart Gambut Roboh Diduga karena Bangunan Keropos Termakan Usia dan Sering Banjir 

Datangkan tim labfor Polda Jatim

Namun, kata Rikwanto, untuk memastikan dugaan tersebut, pihaknya akan melakukan penyelidikan.

Penyelidikan itu, sambungnya, akan melibatkan tim forensik dari Surabaya, Jawa Timur.

"Dengan begitu, bisa diketahui penyebab mengapa ruko ini bisa roboh rata dengan tanah," ujarnya.

Baca juga: Selidiki Penyebab Robohnya Alfamart Gambut yang Timpa 14 Orang di Banjar, Polda Kalsel Gandeng Forensik Surabaya

Dalam kejadian ini, penyidik Polda Kalsel sudah meminta keterangan dari sejumlah saksi.

Termasuk keterangan dari manajemen Alfamart dan warga sekitar lokasi kejadian.

"Hingga saat ini sudah dua orang kita ambil keterangannya dari pihak manajemen dan dua orang dari korban," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Kalsel Kombes M Rifa'i kepada wartawan, Selasa (19/4/2022).

Baca juga: Daftar 14 Korban Alfamart Gambut Roboh yang Berhasil Dievakuasi, Tim Evakuasi Masih Lakukan Penyisiran

Diduga patahan kontruksi

Dari keterangan yang dihimpun Polda Kalsel dari dua korban, sebelum bangunan itu ambruk sempat terdengar dentuman yang cukup keras.

Sementara, dari pihak manajemen Alfamart mengakui jika bangunan sudah berusia lebih dari 10 tahun.

"Suara dentuman itu kita duga dari patahan konstruksi, sementara keterangan dari Alfamart, bangunan tersebut berumur lebih dari 10 tahun dan berada dilahan gambut," pungkasnya.

Baca juga: Sempat Dirawat 9 Jam, Hanafi, Korban Alfamart Ambruk di Banjar Kalsel Meninggal

 

(Penulis : Kontributor Banjarmasin, Andi Muhammad Haswar | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com