Kata Suharnanik, setiap kali adiknya pulang kampung, adik laki-lakinya itu harus mengeluarkan uang ratusan juta rupiah untuk menimbun tanah di jalan rusak.
Melihat kondisi jalan yang rusak, sambung Suharnanik, membuat adiknya geleng-geleng kepala.
Karena tak kunjung diperbaiki, lanjutnya, adiknya lantas memperbaiki sendiri jalan tersebut.
"Intinya adik saya sudah habis kesabaran, karena setiap momen pulang ke kampung selalu kesulitan saat melintas. Bahkan sudah beberapa kali dik Joko mengeluarkan uang seratusan juta untuk menguruk jalan, namun tetap saja rusak," ujarnya.
Sementara itu, Joko mengatakan, perbaikan jalan yang ia lakukan berangkat dari keprihatian serta atas dasar rasa kemanusian.