Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 4 Kasus Korban Menyerang Begal dan Pencuri, Ada Mbah Minto yang Ditetapkan Sebagai Tersangka

Kompas.com - 17/04/2022, 06:30 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Amaq Sinta (34) ditetapkan sebagai tersangka setelah membunuh dua begal dari empat begal yang menyerangnya pada Minggu (10/4/2022) malam.

Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Raya Desa Ganti, Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB)

Dua begal yang tewas adalah P (30) dan OWP (21).

Kini Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) telah menghentikan penyidikan terhadap Amaq Sinta.

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, pengamat Hukum Mulyadi mengatakan, seseorang yang terpaksa membela diri karena nyawanya terancam tidak bisa dijadikan tersangka.

Ia mengatakan hal tersebut diatur dalam Pasal 48 KUHP yang menyebutkan, orang yang melakukan tindak pidana karena pengaruh daya paksa tidak dapat di pidana.

Mulyadi menyebut, tindakan tersebut dikenal dengan overmacht atau keadaan memaksa yang membuat bersangkutan melakukan kegiatan luar biasa dan tak bisa dihindarkan.

"Jadi menurut saya, korban begal tersebut tidak bisa dijadikan tersangka," katanya melalui sambungan telepon kepada Kompas.com, Kamis (14/4/2022) malam.

Baca juga: Membela Diri, Pantaskah Korban Begal yang Tewaskan Pelaku Jadi Tersangka?

Selain kasus Amaq Shinta, berikut 3 kasus korban yang ditetapkan sebagai tersangka karena mmberikan pelawanan:

1. Remaja 19 tahun lawan begal di Bekasi

Ahmad Rafiki dan Mohamad Irfan Bahri berpose dengan piagam penghargaan yang diterimanya di Lapangan Mapolres Metro Bekasi Kota, Bekasi, Kamis (31/5/2018).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Ahmad Rafiki dan Mohamad Irfan Bahri berpose dengan piagam penghargaan yang diterimanya di Lapangan Mapolres Metro Bekasi Kota, Bekasi, Kamis (31/5/2018).
Kasus korban melawan dan membunuh begal terjadi di Bekasi, Jawa Barat pada Rabu (23/5/2018).

Hal tersebut dilakukan Mohamad Irfan Bahri (19) di Jembatan Summarecon, Bekasi.

Saat itu ia sedan berkumpul dengan kawan-kawannya di alun-alun Kota Bekasi dan baru bubar tengah malam.

Sebelum pulang, ia menyambangi jembatan layang Summarecon. Saat berada di bagian atas jembatan layang, Irfan dan sepupunya Rafiki bertemu dua begal yakni AS dan IY.

Dua begal tersebut menodongkan celurit dan memaksa meminta ponsel Irfan.

Baca juga: Pemuda yang Tewaskan Begal di Bekasi Tak Dipidana

Setelah menerima ponsel, dua begal itu malah membacok tubuh Irfan hingga bagian bahunya terluka.

Irfan berhasil menangkis ketika AS hendak kembali mencoba membacoknya.

"Saya tangkis, saya tendang kakinya saya jatuhin ke bawah. Terus saya rebut (celuritnya) dari tangannya pakai tangan saya," kata Irfan.

Dengan celurit di tangannya, Irfan menyerang balik AS. Hal itu rupanya membuat AS terluka dan dilarikan IY ke RS.

Namun nyawa AS tak tertolong. Semnetara Irfan dan Rafiki berobat ke klinik sebelum melaporkan kasus tersebut ke Mapolres Bekasi Kota.

Irfan mengaku mempunyai ilmu bela diri dan berani melawan pembegal karena nyawanya terancam.

Baca juga: Cerita Irfan, Remaja yang Melawan hingga Menewaskan Begal di Bekasi

 

2. Pelajar di Malang bunuh begal

Dalam amar putusannya, hakim memerintahkan Balai Pemasyarakatan Malang untuk mendampingi dan membimbing anak ZA, yang berusia 17 tahun, selama masa pembinaan. BBC News Indonesia/Eko Widianto Dalam amar putusannya, hakim memerintahkan Balai Pemasyarakatan Malang untuk mendampingi dan membimbing anak ZA, yang berusia 17 tahun, selama masa pembinaan.
ZA, pelajar SMA berusia 17 tahun ditetapkan sebagai tersangka karena menganiaya begal yang menyerangnya hingga tewas.

Kasus tersebut terjadi pada September 2019 dan berawal dari penemuan mayat di kebun tebu di Desa Gondanglegi, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Mayat tersebut adalah Misnan (35).

Dari hasil penyelidikan, polisi mengamankan ZA. Remaja 17 tahun itu mengaku menganiaya Misnan karena yang bersangkutan mencoba mengambil motor dan ponselnya.

Selain itu Misnan berusaha memperkosa kekasih ZA, VN yang saat itu bersamanya.

Saat melakukan pembegalan, Misnan ditemani rekannya, Ali Wava. Misnan tewas setelah ditusuk pisau oleh ZA, sementara Ali Wava memilih kabur.

Saat sidang tuntutan di PN Kepanjen, Malang pada Selang (21/1/2022), ZA dituntut dengan hukuman pembinaan selama satu tahun di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Dairul Aitam.

Baca juga: Duduk Perkara Pelajar Bunuh Begal di Malang, Divonis Pembinaan 1 Tahun di Pesantren

3. Pemuda di Medan jadi tersangka setelah bunuh begal

Ilustrasi lembaga pemasyarakatan (lapas) atau rumah tahanan (rutan).SHUTTERSTOCK/BORTN66 Ilustrasi lembaga pemasyarakatan (lapas) atau rumah tahanan (rutan).
D (21), pemuda di Medan, Sumatera Utara menjadi tersangka setelah menusuk RZ (20) seorang begal hingga tewas pada Selasa (21/12/2022).

Peristiwa tersebut terjadi saat D menerima telepon dari seseorang dan berhenti di TKP, Jalan Sei Berasekata, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Tiba-tiba dari arah belakang, muncul empat orang yang tak dikenal dan mencoba mengambil motor milik D. Saat itu, tersangka D menarik salah satu pelaku yang kemudian diketahui berinisial RZ.

Ketiga pelaku lainnya sempat memukuli tersangka D, namun pegangan terhadap RZ tidak dilepaskan.

Baca juga: Detik-detik Pemuda di Medan Lawan 4 Pembegal, Tewaskan 1 Pelaku dan Jadi Tersangka

D kemudian mengambil pisau lipat yang dibawanya dan menusukkannya ke badan RZ hingga tewas.

Tiga pembegal kemudian meninggalkan RZ yang tergeletak di lokasi kejadian. Hingga kemudian mayat RZ ditemukan warga.

Kematian RZ kemudian dilaporkan neneknya yang berusia 64 tahun ke kantor polisi. Ternyata ponsel RZ dibawa oleh D dan diserahkan ke kakaknya YR sebelum D pergi ke Riau.

D kemudian menyerahkan diri ke Polrestabes Medan pada Jumat (24/12/2021) dan ia ditetapkan sebagai tersangka.

Baca juga: Membela Diri, Korban Begal di Medan Jadi Tersangka, Tusuk Pembegal dengan Pisau

 

4. Mbah Minto ditahan karena serang pencuri

Mbah Minto saat dijenguk Haryanto Kuasa Hukumnya di sel tahanan Kejaksaan Negeri Demak.Dokumentasi Haryanto Kuasa Hukum Mbah Minto Mbah Minto saat dijenguk Haryanto Kuasa Hukumnya di sel tahanan Kejaksaan Negeri Demak.
Di Demak, Jawa Tengah, Kasminto alias Mbah Minto (17) divonis hukuman 1 tahun dua bulan karena membacok pencuri ikan.

Sehari-hari Mbah Minto adalah penjaga kolam ikan di Desa Pasir, Kecamatan Mijen, Kabupaten demak.

Korban adalah Marjani (38), warga Desa Wonosari, Kecamatan Bonang.

Peristiwa tersebut terjadi saat Selasa (7/9/2021) malam. Saat itu Mbah Minto memergoki dan menangkap Marjani yang diduga hendak mencuri di kolam ikan milik Suhadak (53) yang dijaga Mbah Minto.

Baca juga: Orang yang Dibacok Mbah Minto Buka Suara, Tak Terima Disebut Pencuri

Saat itu si pencuri mengarahkan alat setrum ikan yang ia bawa ke arah Mbah Minto. Secara spontan Mbah Minto mengambil sabit dan langsung menyerang pencuri.

Namun, pelaku yang diduga melakukan pencurian justru melaporkan Mbah Minto sebagai terlapor tindak pidana penganiayaan.

Sementara itu Marjani mengaku jenda mencari ikan dengan cara menyetrum, namun bukan di kolam yang dijaga Mbah Minto.

Ia berdalih mencari ikan 100 meter dari pekarangan kolam yang dijaga Mbah Minto.

Marjani mengaku telah meminta ampun. Dia berusaha melakukan pembelaan dengan menyebut warga Wonosari.

Baca juga: Bacok Pencuri yang Coba Menyetrumnya, Mbah Minto Divonis 1 Tahun 2 Bulan

Akibat bacokan Mbah Minto, ia pun mendapat 12 jahitan di tubuhnya dan ditetapkan sebagai tersangk panecurian.

Dengan alasna kesehatan, Manrjani mengajukan penangguhana penahanan. Sementara Mbah Minta divonis 1 tahun dua bulan penjara.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Ardito Ramadhan, Andi Hartik, Dewantoro, Ari Widodo | Editor : Kurnia Sari Aziza, Robertus Belarminus, Pythag Kurniati, Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com