Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ezzurA, Kumpulan Anak Muda Semarang Penerus Nasida Ria yang Melegenda

Kompas.com - 13/04/2022, 09:55 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com- Siapa yang tidak mengenal Nasida Ria? Sebuah grup kasidah asal Semarang yang eksis sejak tahun 1970-an.

Kini Nasida Ria telah berkembang hingga generasi kelima.

Kompas.com berkesempatan mengunjungi studio Nasida Ria di Jalan Nongkosawit Raya, Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Senin (11/4/2022).

Saat memasuki bangunan sederhana itu, terdengar alunan musik khas grup kasidah.

Rumah yang sekaligus studio Nasida Ria milik Choliq Zain, manager Nasida Ria, ini tampak ramai anak-anak muda sedang berlatih alat-alat musik dan vocal di lantai dua.

Baca juga: Mengenal Kasidah Nasida Ria asal Semarang, 45 Tahun Berkarya dari Kaset hingga Youtube, Nyanyikan 400 Lagu

Berlatar papan putih dan beberapa hiasan dinding, sejumlah 13 orang berjejer membentuk lingkaran sambil memegang alat-alat musik, seperti keyboard, seruling, mandolin, tamborin, biola, bass, kendang, dan drum.

Sebanyak 13 orang itu tergabung dalam grup ezzurA, yang disebut sebagai generasi keempat penerus Nasida Ria.

Genre musik yang dibawakan ezzurA tidak jauh berbeda dengan Nasida Ria, yaitu kasidah tapi ditambah unsur pop.

Tujuannya, menjadi pembeda antara generasi tua dan generasi muda.

Jika Nasida Ria generasi pertama lahir pada 1970, perjalanan ezzurA pertama kali merekrut anggota pada 2014.

Salah satu anggotanya adalah Faza (20). Mahasiswi semester 2 jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro (Undip) ini sudah bergabung ke ezzurA sejak masih kelas 6 sekolah dasar.

Baca juga: Synchronize Fest 2018 Hadirkan Nasida Ria dan Rhoma Irama

Saat itu, Faza merasa tidak mempunyai bakat apapun, entah bermusik atau olah vokal.

Namun, karena mengikuti ekstrakulikuler rebana di sekolah, maka Faza berminat untuk bergabung ke ezzurA.

"Awalnya, dulu kita dipanggil Pak Choliq untuk latihan tilawah. Selang beberapa waktu, terus dilesin vocal dengan Bu Afuah Nasida Ria. Nah, setelah tahap itu kita disuruh milih mau main alat musik apa," tutur Faza kepada Kompas.com, Senin (11/4/2022).

Faza menyebutkan, anak-anak yang tergabung di ezzurA bisa dikatakan multitalenta dalam bermusik atau bernyanyi.

Menurut Faza, selama delapan tahun berproses di ezzurA. Dia telah melewati manis pahitnya perjuangan.

Meski harus bekerja keras, Faza justru merasa senang lantaran menemukan keluarga baru yang memiliki hobi yang sama.

"Dulu masih malu-malu, takut sama mbak-mbaknya. Tapi semakin kesini malah jadi teman cerita, seru setiap ketemu," tutur Faza.

Baca juga: Sebanyak 46.000 Warga Semarang Bakal Dapat Bantuan Minyak Goreng, Target Seminggu Sebelum Lebaran Sudah Selesai

Hal senada juga dikatakan oleh Fisa (20), mahasiswa semester 2 Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) yang juga tergabung di ezzurA sejak 2014.

Menurut Fisa, ezzurA menjadi tempat yang nyaman untuknya lebih berkembang.

"Dulu malu mau tanya, tapi sekarang udah terbiasa. Jadi bisa main seruling, vocal insyaallah juga bisa," kata Fisa ketika ditemui di Nasida Ria Studio.

Fisa juga sangat bangga karena bisa belajar, bahkan bertemu orang-orang baru di sejumlah daerah. Menurut dia, hal-hal itulah yang menjadi pengalaman berharga.

"Walaupun awalnya malu tampil di panggung, takut kalau salah, tapi sekarang seneng. Soalnya selalu ada cerita di setiap tempat," tutur Fisa.

Hingga saat ini, nama ezzurA sudah mulai dikenal masyarakat luas.

Baca juga: Rusun Calon Guru di Semarang Ini Punya Kamar untuk Difabel

Tidak hanya di Jawa Tengah, bahkan udah dikenal di beberapa daerah lain.

Konon, sebelum dinamai ezzurA, kelompok dengan 13 orang itu beberapa kali berganti nama, mulai dari Mletik, Yowis Ben, QTN (Qasidah Tanpa Nama), dan akhirnya ezzurA.

Bawa nama Semarang mendunia

Di balik keunikan cerita ezzurA, terdapat banyak karya yang berhasil mengambil hati masyarakat.

Karya-karya tersebut seperti Perdamaian, Tahun 2000, Jilbab Putih, hingga Kota Santri.

Hal tersebut dikatakan oleh Nazla Zain (27), putri Choliq Zain yang juga terjun ke dunia kasidah sejak masih kecil.

Menurut Nazla, sapaan akrabnya, meski musik saat ini telah mengalami perkembangan, kasidah yang dibawakan Nasida Ria memberi kesan istimewa.

"Karena memang beda dengan musik yang lain, maka masyarakat juga masih suka dengar lantunan kasidah kami," kata Nazla.

Baca juga: Ketika Grup Kasidah dan Paduan Suara Gereja Berkolaborasi di Pesparani Katolik Papua

Sementara itu, hingga saat ini Nasida Ria sudah memproduksi sebanyak 36 album.

"Kemarin yang masih baru dan viral judulnya Bom Nuklir," tambah Nazla.

Dengan karya-karya yang dibawa, Nasida Ria telah diundang ke beberapa negara, antara lain Malaysia, Hongkong, dan dua kali di Jerman.

"Maka kami tetap latihan setiap minggunya, agar bisa berkembang dan membenahi," tutur Choliq Zain, manager Nasida Ria Management.

Tidak hanya aktif dalam berlatih dan berkarya, baik Nasida Ria maupun ezzurA kerap membuat konten di sosial medianya.

Baca juga: Merajut Toleransi, Biarawati Ikut Ramaikan Pasar Ramadhan Samirono Sleman

Untuk mengikuti perkembangannya bisa mengunjungi sosial medianya melalui Instagram (@nasidariasemarang dan @qasidah.ezzura) ataupun Youtubenya (Nasida Ria Managemen).

Dengan mengikuti perkembangan digital, Choliq berharap jika nama ezzurA maupun Nasida Ria bisa lebih banyak dikenal hingga internasional.

"Semoga ezzurA bisa mengikuti jejak Nasida Ria bisa diundang ke luar negeri," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Regional
WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

Regional
25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting Listrik

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting Listrik

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com