Adanya antusias warga, imbuh Mashud, menjadikan masyarakat Jomblang Barat bisa hidup guyub rukun.
Sementara itu, pengurus Masjid Jami Jomblang Heri Kusuma mengungkapkan, dulu, Masjid Jami Jomblang termasuk salah satu pusat tempat ibadah di Kota Semarang.
Sehingga banyak jemaah yang datang dari berbagai daerah di Semarang untuk beribadah maupun mengikuti tradisi Jaburan.
Baca juga: Banyak yang Mengira Bangunan Ini adalah Kafe, Ternyata Masjid Kontainer di Semarang
“Tapi sejak tahun 1990-an ke sini sudah banyak masjid-masjid berdiri, jadi jemaah semakin berkurang. Namun sekarang banyak dari warga rukun tetangga (RT) sebelah dan warga setempat,” jelas Heri.
Heri menambahkan, banyaknya anak-anak yang antusias mengikuti tradisi jaburan ini menjadi salah satu siasat untuk melestarikan tradisi itu.
“Karena dulu sempat tenggang, tidak ada generasi dari generasi tua dengan remaja, maka dari sekarang anak-anak mulai diarahkan dan dibimbing,” jelas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.