KOMPAS.com - Dua anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Natalis Watora (25) dan Engel Feneteruma (31), menyerahkan diri ke Makoramil 1804-07/Kambrauw.
Menurut keteranan Komandan Distrik Militer (Dandim) 1804/Kaimana Letkol Inf. Chairi Suhanda, keduanya adalah bagian dari kelompok dari Batalyon Somb Winan.
Natalis dan Engel kabur dari kelompok Jonair Waga yang diduga akan melakukan aksi di pertigaan masuk TPU, atau 200 meter dari markas Yonif 764/IB.
Baca juga: Melawan Saat Ditangkap, Anggota KKB Ali Kogoya Tewas Ditembak Satgas Cartenz
Dari pengakuan Natalis dan Engel, selama bergabung dengan kelompok itu, keduanya merasa telantar dan akhirnya berniat kabur.
"Mereka sudah takut, lemas, karena tidak makan. Dari situ mereka dibawa ke Kodim untuk diambil keterangan," ujarnya, Senin (4/4/2022).
Baca juga: Pembunuhan Ibu dan Anak di Semarang, Mengapa Rasa Cemburu Bisa Picu Kekerasan di Luar Nalar?
Pengamat terorisme dan intelijen Stanislaus Riyanta menjelaskan, kehadiran negara sangat penting untuk mencegah munculnya kelompok-kelompok seperatis.
"Masyarakat banyak yang menjadi korban dari propaganda kelompok OPM/KKB. Ini harusnya menjadi catatan bagi pemerintah bahwa ada ruang yang dimanfaatkan oleh OPM/KKB untuk melakukan propaganda itu," katanya.
Kehadiran negara itu, kata Stanislaus, tidak harus dalam bentuk operasi militer. Namun pendekatan yang lebih memberdayakan warga untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup mereka.
"Ketika negara hadir dengan berbagai pembangunan, termasuk program infrastruktur, peningkatan ekonomi, pendidikan, kesehatan dan bidang lainnya dan aparat keamanan ada untuk menjaga masyarakat maka ruang bagi OPM/KKB akan lebih sempit," katanya, Selasa (5/4/2022).
Ujung tombak dalam langkah itu, katanya, adalah pemerintah daerah, terutama dalam pengelolaan dana otonomi khususnya.
"Jika ini tidak maksimal maka TNI/Polri hanya akan jadi tumpuan dari segala permasalahan karena akan berujung pada masalah pertahanan dan keamanan," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.