Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Tradisi Mandi Cahaya Lilin Kemiri di Polewali Mandar Saat Ramadhan

Kompas.com - 03/04/2022, 18:41 WIB
Junaedi,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.COM – Beragam tradisi atau ritual unik digelar warga Polewali Mandar, Sulawesi Barat untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.

Misalnya, warga dusun Labasang, Desa Tonrolima, Kecamatan Matakli, Polewali Mandar, Sulawesi Barat yang menggelar tradisi atau ritual mandi cahaya lilin yang terbuat dari kapas dan biji kemiri.

Warga setempat percaya, mandi cahaya lilin dapat mendatangkan keselamatan dan berkah bagi keluarga dalam menjalani puasa Ramadhan.

Baca juga: Tradisi Nyadran, Berdoa ke Makam Tenggelam di Pesisir Semarang

Sejak petang atau menjelang sholat magrib, warga Polewali Mandar menyalakan puluhan lilin mulai dari dalam rumah, area tangga, kolong rumah, hinggga pekarangan rumah.

Lilin khusus yang terbuat dari biji kemiri dan kapas sebagai sumbu atau perekat tersebut mulai ditancapkan dan dinyatalakan sekitar pukul 17.30 Wita hingga sholat Isya atau tanda dimulainya Ramadhan tahun ini.

Lilin khusus dari kemiri tersebut dipasang secara berjejer di tangga, kolong rumah, dan pekarangan rumah, termasuk di pintu gerbang masuk rumah.

Dinyalakannya puluhan lilin menjadi simbol ungkapan suka cita datangnya bulan suci Ramadhan yang penuh berkah dan ampunan.

Selain sebagai ungkapan suka cita, mandi cahaya menyambut Ramadhan juga bermakna sebagai motivasi agar tetap bersemangat dalam menjalankan ujian ibadah puasa selama Ramadhan.

Tradisi Warga Bermandikan Cahaya Lilin Kemiri Sambut RamadanKOMPAS.COM/JUNAEDI Tradisi Warga Bermandikan Cahaya Lilin Kemiri Sambut Ramadan

Icha, salah satu warga setempat mengatakan, tradisi mandi cahaya setiap kali mneyambut Ramadhan dan lebaran sudah dilakukan secara turun temurun oleh warga setempat.

“Ini tradisi tahunan yang terus dilestarikan warga setiap tahun menjelang Ramadhan dan Lebaran. Tradisi in merupakan slaah satu bentuk ungkapan suka cita warga menyambut Ramadhan,” jelas Icha.

Baca juga: Mengenal Tradisi Prajurit Yonif Raider 600 Modang Sebelum Berangkat ke Wilayah Operasi

Untuk membuat setiap rumah bermandikan cahaya lilin dari biji kemiri, terutama saat malam hari tidak sulit. Kemiri yang melimpah di Polewali Mandar membuat warga bisa tetap melestarikan tradisi warga setempat tersebut.

Cara mebuatnya pun mudah. Biji kemiri tua yang telah dikupas kulitnya ditumbuk halus hingga menyatu dengan kapas kering. Adonan biji kemiri dan kapas yang ditumbuk hingga menyatu, selanjutnya dibalutkan pada sebatang lidi yang terbuat dari pohon bambu tua.

Umumnya warga membuat lilin sebanyak-banyaknya atau disesuaikan kondisi luas rumah dna pekarangan. Maki luas pekaranagn dan rumah warga, umumnya juga memasang banyak lilin, mulai dari dalam rumah, kolong rumah, tangga hingga pekarangan rumah.

Pemukiman warga mandi cahaya umumnya baru tampak terlihat cantik pada malam hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com