BANYUASIN, KOMPAS.com- Sarwati alias Teteh (50) pelaku utama praktik pengobatan alternatif palsu di Banyuasin, Sumatera Selatan mengaku bahwa dirinya tak memiliki keahlian apapun dalam bidang pengobatan untuk membuat seseorang hamil.
Teteh mengatakan, sebelum membuka praktik tersebut ia hanya seorang tukang urut untuk capek dan pegal-pegal.
Namun,penghasilan itu jauh berbeda saat ia mengklaim bisa membuat orang hamil.
“Karena saya ingin penghasilan besar makanya saya buka praktik ini, bersama Mariah dan Dwi,”kata Teteh, Rabu (30/3/2022).
Menurut Teteh, ia kali pertama berani membuka praktik tempat pengobatan alternatif setelah seorang warga mengaku hamil setelah diurut.
Ia baru kemudian berpikir untuk membuka pengobatan alternatif untuk keluarga yang ingin hamil.
“Setelah ada yang hamil, mulai banyak yang datang ke tempat saya. Baru saya ajak dua teman untuk ikut membantu,”ujarnya.
Dalam sekali datang berobat, korban dimintai uang Rp 5 juta sebagai mahar pertama. Kemudian, usai dinyatakan hamil merekapun harus kembali membayar Rp 15 juta.
Tak sampai di situ, selama hamil para korban pun diminta untuk selalu kontrol dengan bayaran berbeda.
Setelah melahirkan, lagi-lagi korban diminta untuk memberikan hewan ternak berupa kambing ataupun perhiasan sebagai tanda nazar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.