Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Warga Kupang Dipanah Orang Tak Dikenal

Kompas.com - 30/03/2022, 09:32 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi


KUPANG, KOMPAS.com - Aparat Kepolisian Sektor Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menerima laporan dari dua warga setempat yang terkena panah dari orang tak dikenal (OTK) pada Minggu (27/3/2022).

Dua orang yang dipanah yakni Yanto (45) dan Ozias Dez Oscar Henuk (28), warga Desa Tanah Merah.

"Mereka dipanah di lokasi berbeda pada Minggu malam sehingga mengalami luka serius," ujar Kapolres Kupang AKBP FX Irwan Arianto yang didampingi Kapolsek Kupang Tengah Iptu Elpidus Kono Feka, Rabu (30/3/2022).

Baca juga: Mabuk Miras, Pria di Kupang Aniaya dan Perkosa Seorang Nenek

Yanto mengalami luka pada perut bagian kiri, sedangkan Ozias mengalami luka pada bahu kiri bagian belakang.

Keduanya dipanah OTK menggunakan panah Ambon di dua lokasi berbeda.

Irwan mengungkapkan, kejadian pertama terjadi pada 27 Maret lalu sekitar pukul 21. 00 Wita.

Saat itu, Yanto sedang berbelanja pulsa listrik di Kios Adiba dengan berjalan kaki.

Ketika korban pulang, kurang lebih 100 meter dari kios di depan cabang Kantor Balai Jalan Provinsi, tiba-tiba perut bagian kirinya terkena anak panah.

Yanto langsung lari ke rumah dan meminta pertolongan.

Saat tiba di rumah rekan kerjanya, korban langsung meminta pertolongan kepada warga serta membawa korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang dengan kondisi anak panah masih menempel di perut.

Berselang 30 menit kemudian, Ozias mengalami hal yang sama.

Baca juga: Dikejar Polisi Usai Curi Motor, Begal di Lampung Tewas Setelah Terlibat Baku Tembak

Saat itu Ozias bersama beberapa rekannya sedang mengerjakan lapak untuk berjualan garam di pinggir jalan dengan posisi membelakangi jalan.

Namun tiba-tiba rekan korban mendengar bunyi benturan batu yang mengenai korban.

Korban dan rekan-rekan langsung berlindung. Namun tidak lama kemudian korban mengatakan kepada rekannya, ada anak panah di bahunya.

Mendengar hal tersebut rekan korban langsung melihat dan berusaha untuk mencabut anak panah tersebut dari bahu korban.

Baca juga: Mantan Bupati Kupang Divonis 6 Tahun Penjara Terkait Korupsi Pengalihan Aset Daerah

Karena, anak panah tidak bisa terlepas dan mengeluarkan darah yang cukup banyak, salah satu rekan korban langsung berlari ke rumah untuk menyampaikan ke istri korban.

Mereka kemudian melarikan korban ke RSUD SK Lerik Kota Kupang untuk mendapatkan pertolongan.

"Kita masih menyelidiki pelaku dan motif kasus penganiayaan dengan panah ini," kata Irwan.

Polisi juga sudah memeriksa sejumlah saksi dan mengamankan barang bukti anak panah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com