Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Walau Dikepung Banjir, Warga di Banjar Kalsel Enggan Mengungsi dan Pilih Bertahan di Rumah Jaga Harta Benda

Kompas.com - 24/03/2022, 14:47 WIB
Andi Muhammad Haswar,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MARTAPURA, KOMPAS.com - Banjir masih menggenangi Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel). Banjir yang sudah sepekan terakhir ini terjadi membuat warga kesulitan beraktivitas.

Namun, mereka memilih bertahan di rumah dan enggan mengungsi untuk menjaga harta benda.

Seperti warga Kecamatan Pengaron, tak ada satu pun warga yang terdampak mengungsi.

Baca juga: 2 Orang Hanyut Terseret Banjir Bandang di Sumenep

Kapolsek Pengaron, Ipda Sahril mengatakan, hingga saat ini, belum satu pun posko didirikan walaupun ketinggian air di beberapa titik cukup mengkhawatirkan.

"Masyarakat masih bertahan di rumah masing-masing dan belum ada yang diungsikan. Posko maupun dapur umum juga belum ada sama sekali," ujar Ipda Sahril kepada wartawan, Kamis (24/3/2022).

Selain merendam ratusan rumah, jalan-jalan desa di Kecamatan Pengaron kata Sahril juga banyak yang terendam banjir.

Bahkan, kata dia, beberapa akses jalan terputus karena ketinggian air yang mencapai 1,5 meter.

Walaupun begitu, bantuan dari pemerintah kabupaten maupun pihak swasta belum ada yang masuk ke Kecamatan Pengaron.

"Sampai saat ini belum ada bantuan baik dari Kabupaten ataupun pihak swasta," ujarnya singkat.

Baca juga: Cegah Banjir Kota Serang, BBWSC3 Ajukan Normalisasi Sungai Cibanten Tahun Ini

Untuk mengantisipasi banjir semakin meninggi petugas Polsek Pengaron terus berpatroli di titik-titik rawan.

Jika ketinggian air terus meningkat, maka, warga pun diminta segera mengungsi.

"Kita Imbau kepada masyarakat untuk tetap waspada apabila ada kemungkinan air kiriman dari gunung, dan membantu evakuasi warga yang terdampak banjir," pungkasnya.

Baca juga: Lebih Sepekan Banyumas Banjir, Kesehatan Pengungsi Mulai Terganggu

Sebelumnya diberitakan, banjir merendam ratusan rumah di Kabupaten Banjar, Kalsel akibat tingginya curah hujan.

Kebanyakan rumah yang terendam berada di bantaran Sungai Martapura. Ketinggian air bervariasi, mulai 30 hingga 60 sentimeter.

Pada, Rabu (23/3/2022) banjir semakin meluas dan merendam 3.933 rumah yang tersebar di 72 desa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Regional
Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Regional
Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Regional
'Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya'

"Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya"

Regional
 Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Regional
Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Regional
Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Regional
Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Regional
Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Regional
Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Regional
Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Regional
20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

Regional
Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Regional
Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Regional
Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com