"Kita ada tim Satgas pangan, untuk mengawasi di pelabuhan-pelabuhan, di perbatasan-perbatasan, kemudian jalur distributor, sehingga pengawasan kita bisa menjadi jauh lebih kuat. Kita harus pastikan bahwa seluruh kebutuhan terkait dengan minyak goreng untuk masyarakat tersedia di lapangan," tegasnya.
Terpisah, Kasi Perlindungan Konsumen dan Pengawasan barang pada Dinas Perdagangan Kaltara, Septi Yustina Mastin mengatakan, stok kebutuhan minyak goreng khususnya di Tanjung Selor, dipastikan aman dan mencukupi.
Antrean yang sempat terjadi belakangan, adalah akibat panic buying, sehingga memunculkan juga pemikiran mengambil keuntungan dari kondisi yang terjadi.
"Kalau praktek joki tidak menutup kemungkinan banyak terjadi dengan kondisi saat ini. Tapi Satgas Pangan sudah memberi syok terapi sekaligus peringatan dengan kejadian diamankannya satu keluarga yang kedapatan melakukan tindakan itu (perjokian)," katanya.
Baca juga: Ini Minyak Goreng Kayak Berlian, dari Langka Sekarang Menggila Harganya
Kebutuhan minyak goreng di Tanjung Selor juga memiliki jadwal kedatangan per dua minggu, dengan alokasi minyak goreng lokal sekitar 19.500 sampai 20.000 liter.
Selain itu, minyak goreng made in Malaysia juga masih memenuhi pasar.
"Sudah normal kalau masalah antrean, apalagi per 16 Maret 2022 kan sudah ada kebijakan relaksasi harga minyak goreng. Tidak harus mengacu HET, dan harga sekarang kembali normal ke Rp 23.000 per liternya," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.