Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lestarikan Batik di Semarang, Eko Haryanto: Bedakan Batik Semarang, Semarangan, dan Sembarangan

Kompas.com - 11/03/2022, 15:30 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Eko mengungkapkan bahwa dari 20 peserta tersebut, yang masih bertahan hingga saat ini untuk memproduksi dan mengembangkan batik hanya 4 orang, termasuk dirinya.

Pasca pelatihan, Eko mencoba untuk memproduksi batik di satu lembar kain. Pihaknya menyebutkan bahwa modal dari produksi tersebut hanya Rp 50.000.

“Karena kain dan lilin malamnya sudah ada, maka saya beli pewarnanya saja seharga Rp 50.000,” ucap Eko.

Eko juga mengatakan bahwa dulunya, dirinya tidak memiliki alat-alat khusus seperti kompor dan wajan untuk memanaskan lilin malam. Sehingga, dirinya harus bergantian menggunakan kompor dan wajan dapur yang digunakan untuk memasak.

Satu lembar kain batik yang dibuat Eko akhirnya jadi. Kain tersebut merupakan pesanan seorang dosen Universitas Diponegoro (Undip) yang digunakan sebagai taplak meja.

Baca juga: Mengenal Ki Ageng Henis, Cikal Bakal Berdirinya Kampung Batik Laweyan, Makamnya Selalu Diziarahi Pejabat Solo

“Karena saat itu saya masih belum percaya diri dengan karya saya, maka ya sudah saya jual Rp 25.000 saja,” tutur Eko.

Ketika taplak meja tersebut dipasang di suatu acara, tak disangka ada salah satu peserta tertarik dengan karya milik Eko, dan menawarkan pinjaman untuk memproduksi batik.

Dengan itu, semangat Eko semakin tumbuh. Selama hampir 22 tahun ini, Eko berhasil bertahan hidup dengan karya-karya batik yang ia miliki.

Batik Semarang, Semarangan, dan Sembarangan

Produksi batik di Kota Semarang memang belum sebesar Yogyakarta, Solo, maupun Pekalongan. Namun, motif-motif batik Semarang memiliki ciri yang khas. Menurut Eko, terdapat penyebutan batik di Kota Lumpia ini. Batik Semarang, Semarangan, dan Sembarangan.

Batik Semarang, merupakan sebutan batik khas Kota Semarang. Motif-motif yang digambar dalam Batik Semarang meliputi ikon-ikon khas Semarang, seperti Kota Lama, Gereja Blenduk, Lawang Sewu, lumpia, tahu petis, wewe gombel, bandheng presto, hingga warak.

Baca juga: Museum Batik Danar Hadi: Sejarah, Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk

Sedangkan Batik Semarangan, sama halnya dengan Batik Semarang. Motif-motif yang digambar meliputi ikonik khas Kota Semarang.

Hanya saja, Semarangan merupakan kata sifat. “Jika orang luar kota bilang, “Pak, beli batik Semarangan!”. Nah itu artinya, dia ingin batik seperti yang dibuat orang Semarang,” jelas Eko.

Disamping itu, ada juga yang disebut Batik Sembarangan. Menurut Eko, batik ini merupakan batik yang sudah tidak berjalan pada relnya.

“Dalam artian, masyarakat membeli Batik Semarangan, namun tidak di Kota Semarang,” tuturnya.

Namun, Eko tetap berharap jika masyarakat Indonesia, dapat ikut serta menghargai dan melestarikan warisan budaya Indonesia. Tidak hanya dengan mengenakan batik, paling tidak mengenal batik di kota masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Regional
Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Bawa Ganja 141 Kilogram Ganja, Oknum Polisi di Padang Panjang Ditangkap, Dikendalikan dari Lapas

Bawa Ganja 141 Kilogram Ganja, Oknum Polisi di Padang Panjang Ditangkap, Dikendalikan dari Lapas

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Update Erupsi Gunung Ruang, Hujan Abu di Bandara Sam Ratulangi dan Status Tanggap Darurat

Update Erupsi Gunung Ruang, Hujan Abu di Bandara Sam Ratulangi dan Status Tanggap Darurat

Regional
Mengabdi Tanpa Batas meski Honor Setipis Kertas...

Mengabdi Tanpa Batas meski Honor Setipis Kertas...

Regional
Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Regional
Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Regional
3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batu Bara Belum Ditemukan

3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batu Bara Belum Ditemukan

Regional
Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Regional
Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com