Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengayuh Becak di Semarang Kini Sepi Penumpang hingga Harus Berutang

Kompas.com - 11/03/2022, 13:42 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Becak pernah menjadi moda transportasi ikonik Indonesia.

Alat transportasi darat tiga roda tanpa mesin ini sempat dipuja dan menjadi andalan warga di masa jayanya, sejak 1960 hingga 1980-an.

Namun, kini becak mulai ditinggalkan warga, seperti yang terjadi di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Baca juga: Demi Bansos, Anggota Komunitas Ojek dan Becak di Pamekasan Setor Uang Rokok

Salah satu penarik becak asal Semarang, Jumian (64) mengatakan, sudah beberapa hari ini tak mendapatkan penumpang.

"Sekarang hanya mengandalkan orang yang pergi ke pasar ketiga pagi hari," jelasnya saat ditemui di Bundaran Indrapasta Kota Semarang, Kamis (11/3/2022).

Karena sepinya penumpang, dia terpaksa berutang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

"Saya sudah sejak muda jadi penarik becak, sekarang tambah sepi," ujarnya.

Dia mengaku, tidak dapat bersaing dengan adanya ojek online yang sudah menjamur saat ini.

"Karena itu penghasilannya tak ada. Lihat saja, ini sudah umur 50 tahun lebih semua yang jadi penarik becak. Tak ada anak muda," katanya.

Baca juga: Bansos bagi Komunitas Ojek dan Becak di Pamekasan Bermasalah, Ada Dugaan Dipotong

Pria kelahiran Grobogan itu mengaku, sampai saat ini dia masih mempunyai utang di warung.

"Saya sedih, sampai sekarang belum bisa mengirim uang kepada istri juga," keluhnya.

Hal yang sama dirasakan pengayuh becak di Kota Lama Semarang, Darno (62). Penghasilan dari pengayuh becak disebutnya sekarang tidak bisa lagi diandalkan.

"Paling banyak dalam satu hari paling Rp 20.000. Kadang kalau ada wisatawan kalau memberi lebih ya alhamdulillah," paparnya.

Baca juga: Juru Kunci Makam Bung Karno Lumpuh Usai Divaksin, Pengayuh Becak Tak Hadiri Undangan Vaksinasi

Sampai saat ini, dia masih bertahan menjadi pengayuh becak karena tak punya pilihan lain.

Tidak jarang, dia rela tidur di atas becak agar bisa mendapatkan penghasilan yang lebih.

"Saya itu 24 jam, tidur di becak. Saya aslinya dari Demak. Pulang kalau sudah dapat uang. Malu sama istri kalau tak bawa uang," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com