"Waktu itu kan masih gelap, jadi nggak kelihatan bener (limbahnya). Tapi sebadan-badan hitam kena limbah," kata Selamet.
Sejak hari itu, Selamet hanya berdiam di rumahnya. Dia jerih, seharian melaut tak satu pun ikan yang bisa ditangkap.
"Hilang semua (ikan), Mas. Biasanya adalah dapat buat (penghasilan) harian. Sekarang ini nggak ada sama sekali. Sudah empat hari nggak melaut. Jaring saya itu saja dua hari direndam (air bersih) baru bisa bersih (dari limbah)," kata Selamet.
Baca juga: Pesisir Bandar Lampung Tercemar Limbah, Walhi: Limbah Serupa Muncul di 2020 dan 2021
Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung Murni Rizal mengungkapkan, pihaknya sudah mengambil sampel di wilayah Pantai Panjang Selatan.
Menurut Rizal, sampel diambil agar bisa diketahui jenis limbah yang sudah "menghitamkan" wilayah pesisir tersebut.
"Kita sudah ambil sampel supaya diketahui jenis apa limbah itu," kata Rizal.
Secara kasat mata, limbah hitam di lokasi itu, kata Rizal, menyerupai oli atau minyak.
"Kita tunggu hasil laboratorium untuk kepastiannya. Sambil menunggu hasil laboratorium keluar, kita lakukan pemulihan agar warga sekitar tidak terdampak," kata Rizal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.