Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peni Menangis Histeris Tak Dapat Minyak Goreng meski Antre Sejak Pagi, Usaha Gorengannya Gulung Tikar

Kompas.com - 06/03/2022, 08:18 WIB
Firmansyah,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com -  Seorang ibu penjual gorengan di Kota Bengkulu bernama Peni menangis histeris lantaran dirinya batal mendapatkan minyak goreng setelah mengantre sejak pagi hari.

Sebab, petugas kepolisian terpaksa memutuskan menghentikan pasar murah minyak goreng karena berujung kericuhan, Sabtu (5/3/2022).

"Saya sejak pagi mengantre berjam-jam, terjadi ricuh lalu operasi pasar dihentikan. Saya merasa perjuangan sia-sia," tangis Peni.

Baca juga: Operasi Pasar Murah Minyak Goreng di Bengkulu Berujung Ricuh

Usaha gulung tikar

Sambil terisak, Peni menyebutkan, dua minggu ini usaha jualan gorengannya terpaksa tutup karena ia tidak berhasil mendapatkan minyak goreng murah.

"Saya harus setop jualan goreng karena tidak ada minyak goreng. Jangankan yang murah, minyak goreng memang tidak ada," keluh Peni.

Baca juga: Gubernur Khofifah Kaget, Ada Warga Bawa Dandang Nasi Ketika Mengantre Minyak Goreng di Pasuruan

Ia tak tahu harus membuka usaha apa lagi lantaran sejak lama Peni sudah berjualan gorengan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya.

"Sekarang semua susah minyak langka dan mahal. Ekonomi semakin berat," jelas Peni sambil menyeka air matanya.

Baca juga: Jual Obat Batuk Tanpa Izin, Mahasiswa di Bengkulu Ditangkap Polisi

 

Kondisi warga Bengkulu untuk mendapatkan satu liter minyak gorengKOMPAS.COM/FIRMANSYAH Kondisi warga Bengkulu untuk mendapatkan satu liter minyak goreng
Operasi pasar berakhir ricuh

Ratusan ibu-ibu berkerumun di sekitaran Jalan Gandaria Kota Bengkulu, Sabtu (5/3/2022).

Satu hari sebelumnya, beredar pengumuman bahwa Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bengkulu akan menggelar operasi pasar murah minyak goreng.

Ratusan warga dari penjuru Kota Bengkulu pun berdatangan demi mendapatkan satu liter minyak goreng murah.

Baca juga: Operasi Pasar Murah Minyak Goreng di Bengkulu Berujung Ricuh

Kerumunan terus bertambah, pihak penyelenggara memasang tali  sebagai pagar agar kerumunan tidak melebar ke mana-mana.

Operasi pasar digelar, satu unit mobil berisi banyak dus minyak goreng pun dibuka.

Warga mulai berdesakan. Saling mendahului hingga saling dorong, saling umpat dan berujung ricuh.

"Banyak warga tidak patuh antrean, saling dorong hingga ricuh," kata Eli salah seorang warga.

Baca juga: Kedapatan Miliki 45 Paket Ganja, Pekerja Salon di Bengkulu Ditangkap Polisi

Kericuhan meledak, aparat polisi memutuskan agar pasar murah dihentikan. Mobil truk pembawa minyak goreng pun beralih ke tempat lain.

Ratusan ibu-ibu mengendarai motor mengikuti truk tersebut. Konvoi ibu-ibu mengiringi truk pembawa minyak goreng sempat membuat jalanan menjadi macet.

Kelangkaan minyak goreng diketahui memang terjadi di sejumlah tempat penjualan mulai dari warung tradisional hingga pusat perbelanjaan seperti minimarket dan supermarket di Bengkulu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com