Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asei Pulau, Kampung Lukisan Kulit Kayu yang Terkenal di Danau Sentani

Kompas.com - 05/03/2022, 14:56 WIB
Roberthus Yewen,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

Motif lukisan

Arkeolog Papua dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Hari Suroto mengungkapkan, kulit kayu dilukis menggunakan perwarna tradisional yang berasal dari pihmen tumbuhan, arang, tanah liat dan kapur sirih.

Motif lukisan yang dibuat bermacam-macam, mulai dari fauna, flora yang ada di Sentani dan lambang serta melukis tentang simbol-simbol keondoafian.

“Secara tradisional lukisan kulit kayu ini disebut malo atau maro, warga negara asing yang berkunjung ke Pulau Asei menyebutnya bark painting. Pada masa pemerintahan Belanda di Papua beberapa malo dikirim ke Eropa,” kata dia.

“Seniman Prancis Viot mengoleksi malo ini. Malo koleksi Viot dipamerkan di Musee d’Ethnographie du Trocadero, Paris,” tambah dia.

Hari Suroto mengatakan, salah satu mofit lukisan kulit kayu adalah motif fouw.

Motif tersebut sampai saat ini masih dilukis. Motif fouw kadang dikombinasikan dengan motif lainnya seperti motif ikan, burung, perahu, manusia dan geometris.

Baca juga: Semarang Contemporary Art Gallery, Museum Modern di Kota Lama Semarang yang Tak Boleh Dilewatkan

“Saat ini, pelukis kulit kayu Asei juga menggambarkan motif Megalitik Tutari sebagai lukisan mereka,” kata dia.

Hari Suroto mengatakan, pada umumnya motif lukisan kulit kayu Asei lebih detail, halus dan dikreasikan dengan perkembangan seni saat ini atau selera wisatawan.

Wisatawan domestik lebih suka motif lukisan tifa, burung cenderawasih, honai atau lebih bernuansa Papua dengan warna cerah, terang dan kekinian.

“Kebanyakan pelukis kulit kayu lebih banyak membuat motif daun palem, awan, cicak, kadal, ikan, buaya, kelelawar dan tikus air. Sedangkan wisatawan mancanegara lebih suka pada motif asli Sentani dengan warna asli yaitu hitam, merah dan putih,” ujar Arkeolog yang sudah puluhan tahun menjadi peneliti di wilayah Danau Sentani ini.

Fouw simbol kekeluargaan

Lukisan fouw ini teryata terdapat dalam ukiran yang biasa berada di rumah ondoafi.

Karena rumah ondoafi adalah tempat berkumpulnya masyarakat dan sebagai tempat musyawarah untuk membicarakan sesuatu yang berkaitan dengan persoalan yang dihadapi oleh masyarakat di kampung-kampung yang ada di Sentani.

Hari Suroto menuturkan, motif geometris di Asei Pulau yang oleh masyarakat Asei disebut dengan fouw atau masyarakat Sentani menyebutnya Yoniki.

Motif ini berupa lingkaran yang berpusat pada sebuah titik.

Pusat lingkaran melambangkan ondofolo, yaitu pemimpin yang memegang kendali pemerintah adat. Selain itu, terdapat lingkaran-lingkaran yang melambangkan strata sosial masyarakat Sentani (kotelo, akona dan yobu yoholom).

Baca juga: Daftar 24 Kejahatan KKB di Papua yang Disebut Abaikan Kemanusiaan

“Pada intinya, fouw menjelaskan, setiap kegiatan dan keputusan adat diatur oleh ondofolo dan dilaksanakan secara bergotong royong oleh semua lapisan masyarakat,” tutur dia.

Motif fouw yang dilukis dalam kulit kayu ini menampilkan simbol kebasaran yang ada di rumah-rumah para ondoafi hingga saat ini.

Motif fouw dilambangkan sebagai simbol kekeluargaan dan kebersamaan bagi masyarakat Sentani pada umumnya.

“Motif fouw yang dilukiskan dalam kulit kayu melambangkan tentang kebersamaan dan kekeluargaan serta perdamaian bagi masyarakat di Sentani,” kata Hari Suroto.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aziz Minta Restu di Hadapan Massa, Terkait Pilkada Magelang?

Aziz Minta Restu di Hadapan Massa, Terkait Pilkada Magelang?

Regional
Cerita Awal Mula Marliah Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia

Cerita Awal Mula Marliah Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia

Regional
Gempa M 5,8 Guncang Seram Bagian Timur Maluku, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,8 Guncang Seram Bagian Timur Maluku, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Pencarian Pria yang Hilang Diterkam Buaya di Ende Berlanjut

Pencarian Pria yang Hilang Diterkam Buaya di Ende Berlanjut

Regional
WN Papua Nugini Ditangkap karena Membawa Dua Butir Amunisi

WN Papua Nugini Ditangkap karena Membawa Dua Butir Amunisi

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com