Akibat gempa magnitudo 6,1 itu, seluruh bangunan rumahnya roboh hingga rata dengan tanah.
"Hancur semua rumah saya," tandas warga ampung Slemen, Nagari Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, ini, Senin (28/2/2022).
Saat gempa bumi mengguncang sekitar pukul 08.30 WIB, Aprizal sedang bekerja di kebun jagung miliknya.
Begitu gempa berhenti, Aprizal pulang. Namun, sesampainya di rumah, ia terhenyak melihat kondisi keluarganya. Istrinya berlumuran darah, sedangkan dua anaknya menangis.
"Waktu gempa itu istri saya di dalam rumah. Anak saya yang dua orang mandi di belakang rumah. Jadi, istri saya ini ditimpa bangunan yang roboh mengenai kepalanya. Istri saya ini rupanya juga sempat terjebak di dalam rumah karena terhimpit dinding yang roboh, kemudian dibantu warga mengeluarkannya," terangnya.
Aprizal beserta istri dan keempat anaknya kini berada di pengungsian yang berjarak sekitar seratus meter dari rumahnya.
Baca selengkapnya: Cerita Korban Gempa Pasaman Sumbar: Saya Pulang ke Rumah, Istri Sudah Berlumuran Darah dan Anak-anak Menangis
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Labib Zamani; Kontributor Baubau, Defriatno Neke; Kontributor Semarang, Muchamad Dafi Yusuf; Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung | Editor: Khairina, Teuku Muhammad Valdy Arief, Robertus Belarminus, Gloria Setyvani Putri)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.