Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Pengakuan Pelaku Arisan Bodong di Sumedang | Ini yang Dibicarakan Gibran Saat Bertemu Jokowi di Solo

Kompas.com - 02/03/2022, 06:05 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - MN (23), bos arisan bodong di Sumedang, Jawa Barat, mengaku bahwa dirinya sempat membeli aset satu unit rumah, satu unit mobil, dan satu unit sepeda motor dari uang arisan bodong korbannya.

Dia juga mengaku menginvestasikan uang tersebut untuk bisnis.

Akan tetapi, MN tidak menyampaikan secara terang bisnis apa yang ia jalankan.

Berita populer lainnya adalah seputar pembicaraan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Diketahui, Presiden Jokowi dan Gibran bertemu saat melayat paman Jokowi, Miyono Suryo Sarjono (82), di Solo, Jawa Tengah.

Dalam perjumpaan itu, Gibran dan Jokowi sempat terlibat perbincangan.

Berikut adalah berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Selasa (1/3/2022).

1. Bos arisan bodong beli mobil hingga rumah dari uang korban

MN mengakui membuka investasi bodong yang merugikan ratusan korban dengan total nilai mencapai Rp 20 miliar, Senin (28/2/2022). AAM AMINULLAH/KOMPAS.comKOMPAS.COM/AAM AMINULLAH MN mengakui membuka investasi bodong yang merugikan ratusan korban dengan total nilai mencapai Rp 20 miliar, Senin (28/2/2022). AAM AMINULLAH/KOMPAS.com

Arisan bodong yang dijalankan MN, membuat ratusan korbannya merugi hingga mencapai Rp 20 miliar.

Menurut penuturan wanita asal Kecamatan Jatinangor, Sumedang, ini, uang arisan bodong sempat dipakainya untuk membeli aset satu unit rumah, satu unit mobil, dan satu unit sepeda motor.

Tak hanya itu, uang korban juga diinvestasikannya untuk bisnis. Namun, MN tak memerinci bisnis apa yang dijalankannya.

"Selain bisnis saya pakai beli rumah, mobil, sama motor. Udah itu aja, tapi rumah juga sudah saya jual buat nutupin bayar arisan bodong itu," ujarnya, Senin (28/2/2022) siang.

MN menjelaskan, telah menjalankan usaha arisan online ini sejak 4 tahun lalu.

"Awalnya arisan online beneran. Tapi karena ke sininya banyak member arisannya udahan, jadi saya mulai kepikiran bikin arisan bodong," ucapnya.

Baca selengkapnya: Uang Arisan Bodong dari Ratusan Korban Dipakai Beli Rumah, Mobil, dan Motor oleh Pelaku

2. Perbincangan Jokowi dan Gibran di Solo

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bertemu dengan Presiden Jokowi di Solo. Dalam perjumpaan itu, mereka sempat berbincang.

Pertemuan itu berlangsung saat mereka bersama-sama melayat paman Jokowi sekaligus eyang Gibran, Miyono Suryo Sarjono (82).

Gibran mengatakan, ia dan Jokowi sempat membicarakan mengenai Dies Natalis ke-46 Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

Rencananya, Presiden Jokowi bakal hadir dalam acara yang digelar pada Jumat (11/3/2022) itu.

Selain itu, mereka juga membicarakan percepatan vaksinasi booster, penanganan Covid-19 level 3, dan lain-lain.

"Ini kan lagi puncak-puncaknya. Yang penting rumah sakit masih aman," ungkapnya, Selasa (1/3/2022).

Baca selengkapnya: Gibran Beberkan Isi Pembicaraannya dengan Jokowi di Solo

 

3. Warga diterkam buaya saat hendak tangkap bebek

Faisal (18)warga desa Labulubulu, Kecamatan Parigi, Kabupaten Muna. Sulawesi Tenggara, tewas diterkam buaya di sungai desa Labulubulu, Senin(28/2/2022) sore.Basarnas Kendari Faisal (18)warga desa Labulubulu, Kecamatan Parigi, Kabupaten Muna. Sulawesi Tenggara, tewas diterkam buaya di sungai desa Labulubulu, Senin(28/2/2022) sore.

Seorang pria bernama Faisal (18) diterkam buaya saat berenang mengambil bebek di sungai.

Peristiwa ini terjadi saat korban sedang menyaksikan upacara adat Melasti, Senin (28/2/2022) sore.

Saat itu, warga Desa Labulubulu, Kecamatan Parigi, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, ini melihat seekor bebek dilepas ke sungai dalam upacara tersebut.

Faisal kemudian berusaha menangkapnya.

"Seorang warga yang melihat korban berenang berusaha mengingatkan, namun tidak didengarkan oleh korban dan tetap berenang pada akhirnya menyebabkan korban diterkam," tutur Kepala Badan SAR Nasional Kendari Aris Sofingi, Selasa (1/3/2022).

Baca selengkapnya: Hendak Tangkap Bebek yang Dilepas Saat Acara Adat, Seorang Warga Diterkam Buaya

4. Semarang jadi kota besar dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi selama pandemi

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi usai acara BKKBN di Hotel PO Semarang, Selasa (1/3/2022)KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi usai acara BKKBN di Hotel PO Semarang, Selasa (1/3/2022)

Semarang menjadi kota besar di Indonesia yang mencapai pertumbuhan ekonomi tertinggi selama masa pandemi Covid-19.

Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik, Kota Semarang disebut berhasil mengangkat laju pertumbuhan ekonomi yang semula melambat -1,85 persen di 2020, menjadi 5,16 persen pada tahun 2021.

Pertumbuhan ekonomi Kota Semarang bahkan lebih tinggi dibanding DKI Jakarta yang mencatatkan 3,56 persen.

Menanggapi data tersebut, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menerangkan bahwa ada tiga sektor yang mengalami pemulihan tertinggi.

"Yaitu sektor transportasi dan pergudangan, penyediaan akomodasi dan makan minum, serta konstruksi," bebernya, Selasa (1/3/2022).

Baca selengkapnya: Kalahkan DKI, Semarang Jadi Kota Besar dengan Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi Selama Pandemi

 

5. Korban gempa Pasaman ceritakan detik-detik gempa

Aprizal (46) saat berada di rumahnya yang roboh akibat gempa bumi di kampung Slemen, Nagari Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumbar, Senin (28/2/2022).KOMPAS.COM/IDON Aprizal (46) saat berada di rumahnya yang roboh akibat gempa bumi di kampung Slemen, Nagari Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumbar, Senin (28/2/2022).

Gempa bumi yang terjadi di Sumatera Barat pada Jumat (25/2/2022) menyisakan trauma bagi Aprizal (46).

Akibat gempa magnitudo 6,1 itu, seluruh bangunan rumahnya roboh hingga rata dengan tanah.

"Hancur semua rumah saya," tandas warga ampung Slemen, Nagari Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, ini, Senin (28/2/2022).

Saat gempa bumi mengguncang sekitar pukul 08.30 WIB, Aprizal sedang bekerja di kebun jagung miliknya.

Begitu gempa berhenti, Aprizal pulang. Namun, sesampainya di rumah, ia terhenyak melihat kondisi keluarganya. Istrinya berlumuran darah, sedangkan dua anaknya menangis.

"Waktu gempa itu istri saya di dalam rumah. Anak saya yang dua orang mandi di belakang rumah. Jadi, istri saya ini ditimpa bangunan yang roboh mengenai kepalanya. Istri saya ini rupanya juga sempat terjebak di dalam rumah karena terhimpit dinding yang roboh, kemudian dibantu warga mengeluarkannya," terangnya.

Aprizal beserta istri dan keempat anaknya kini berada di pengungsian yang berjarak sekitar seratus meter dari rumahnya.

Baca selengkapnya: Cerita Korban Gempa Pasaman Sumbar: Saya Pulang ke Rumah, Istri Sudah Berlumuran Darah dan Anak-anak Menangis

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Labib Zamani; Kontributor Baubau, Defriatno Neke; Kontributor Semarang, Muchamad Dafi Yusuf; Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung | Editor: Khairina, Teuku Muhammad Valdy Arief, Robertus Belarminus, Gloria Setyvani Putri)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembangunan 'Sheet Pile' di Kawasan Rawan Rob Semarang Capai 70 Persen

Pembangunan "Sheet Pile" di Kawasan Rawan Rob Semarang Capai 70 Persen

Regional
Mengaku Cari Kalung Buat Seserahan, 2 Ibu Rumah Tangga Bobol Toko Emas

Mengaku Cari Kalung Buat Seserahan, 2 Ibu Rumah Tangga Bobol Toko Emas

Regional
Rem Blong, Truk Bermuatan 6 Ton Semangka Terguling di Wonosobo

Rem Blong, Truk Bermuatan 6 Ton Semangka Terguling di Wonosobo

Regional
'Niscala' Jadi Tema HUT Ke-477 Kota Semarang, Ini Artinya

"Niscala" Jadi Tema HUT Ke-477 Kota Semarang, Ini Artinya

Regional
Dilaporkan Warga, Tukang Nasi Goreng dan Ojol di Serang Ditangkap Edarkan Sabu

Dilaporkan Warga, Tukang Nasi Goreng dan Ojol di Serang Ditangkap Edarkan Sabu

Regional
Polres OKI Tangkap 3 Begal Sopir Truk di Mesuji

Polres OKI Tangkap 3 Begal Sopir Truk di Mesuji

Regional
Di Hadapan Peserta Upacara Hardiknas, Bupati Blora Sampaikan Pidato Mendikbud Ristek

Di Hadapan Peserta Upacara Hardiknas, Bupati Blora Sampaikan Pidato Mendikbud Ristek

Kilas Daerah
Sungai Cibereum Meluap, Warga Lebak Siap-siap Mengungsi

Sungai Cibereum Meluap, Warga Lebak Siap-siap Mengungsi

Regional
Kisah Kakak Adik di Pelosok Manggarai Timur NTT, Hidup Telantar Ditinggalkan Orangtua

Kisah Kakak Adik di Pelosok Manggarai Timur NTT, Hidup Telantar Ditinggalkan Orangtua

Regional
Curhat ke Presiden Jokowi, Pedagang Pasar Seketeng: Kasihan Anak Saya, Sudah Lama Mengabdi

Curhat ke Presiden Jokowi, Pedagang Pasar Seketeng: Kasihan Anak Saya, Sudah Lama Mengabdi

Regional
Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jemaah Haji Tertua di Belitung

Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jemaah Haji Tertua di Belitung

Regional
Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Regional
Babel Latih Juru Sembelih Hewan Kurban Se-Pulau Bangka

Babel Latih Juru Sembelih Hewan Kurban Se-Pulau Bangka

Regional
Gunung Ruang Kembali Alami Erupsi, Warga: Anak-anak Saya Panik, Tanya Kenapa Gunung Kita Keluarkan Api?

Gunung Ruang Kembali Alami Erupsi, Warga: Anak-anak Saya Panik, Tanya Kenapa Gunung Kita Keluarkan Api?

Regional
Kapal Wisata Terbakar di Perairan Pulau Penga Labuan Bajo, 4 Orang Luka dan Sesak Napas

Kapal Wisata Terbakar di Perairan Pulau Penga Labuan Bajo, 4 Orang Luka dan Sesak Napas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com