Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditemukan Patahan Baru di Sumbar Pasca-gempa Pasaman Barat, Ini Rekomendasi untuk Pemda

Kompas.com - 01/03/2022, 20:42 WIB
David Oliver Purba

Editor

Sumber Antara,

KOMPAS.com- Kepala BMKG Dwikorita Karnawati berharap agar pemerintah daerah di Sumatera Barat melakukan penataan mitigasi, pasca-ditemukannya patahan baru di pusat gempa M 6,1 di Kecamatan Talamau, Pasaman Barat, Sumatera Barat.

Mitigasi tersebut baik perencanaan tata ruang, penyiapan building code, maupun rencana rekonstruksi bangunan.

Baca juga: Gempa M 6,2 Guncang Pasaman Barat, Sumbar, Tak Berpotensi Tsunami

Lokasi patahan itu, kata Dwikorita, merupakan zona merah dan berpotensi mengalami guncangan yang intensitasnya mencapai 8 MMI atau bisa merobohkan bangunan.

”Artinya, penting bagi pemda menyiapkan building code yang tepat di zona episenter yang baru teridentifikasi ini. Juga menyesuaikan tata ruangnya. Tentunya, dalam rekonstruksi pascagempa juga perlu menjadi perhatian. Jika terpaksa harus dibangun di sana, konstruksi harus sesuai dengan building code agar aman dari gempa di masa mendatang,” kata Dwikorita, dalam jumpa pers daring dari Padang Pariaman, Sumbar, Selasa (1/3/2022), dikutip dari Kompas.id.

Dwikorita mengatakan, sebelumnya patahan itu tidak pernah teridentifikasi berdasarkan data seismisitas.

Baca juga: Ditemukan Patahan Baru di Pusat Gempa M 6,1 Pasaman Barat, Tak Pernah Terdeteksi Ratusan Tahun

Selama ini BMKG menganggap zona itu relatif aman karena tidak pernah terekam adanya aktivitas kegempaan.

Namun, pada Jumat pekan lalu, lokasi itu menjadi pusat gempa sehingga perlu diwaspadai.

”Jadi ada patahan baru yang selama ini belum pernah teridentifikasi karena tidak ada rekaman data seismik selama ratusan tahun. Baru kemarin, saat gempa M 6,1 tercatat dan terekam data seismiknya,” kata Dwikorita.

Sementara, Kepala Pusat Seismologi Teknik BMKG Rahmat Triyono di Padang Pariaman mengatakan, patahan baru tersebut merupakan sesar mendatar dan mengalami pergeseran ke kanan.

BMKG memberi nama segmen itu Talamau.

BMKG menduga segmen ini tersambung dengan Sianok. Namun, masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.

Rahmat menjelaskan, segmen Talamau memiliki potensi gempa hingga M 6,2 karena tidak terlalu panjang dibandingkan segmen lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Instruktur Pilot Korban Pesawat Jatuh di BSD Dimakamkan Besok di Semarang

Instruktur Pilot Korban Pesawat Jatuh di BSD Dimakamkan Besok di Semarang

Regional
Pemuda di Gresik Tewas Usai Motor yang Dikendarainya Menabrak Truk

Pemuda di Gresik Tewas Usai Motor yang Dikendarainya Menabrak Truk

Regional
Banjir Kepulauan Aru, 150 Rumah Terendam, Warga Mengungsi

Banjir Kepulauan Aru, 150 Rumah Terendam, Warga Mengungsi

Regional
Peringati 'Mayday 2024', Wabup Blora Minta Para Pekerja Tingkatkan Kompetensi dan Daya Saing

Peringati "Mayday 2024", Wabup Blora Minta Para Pekerja Tingkatkan Kompetensi dan Daya Saing

Regional
Dinkes Periksa Sampel Makanan Penyebab Keracunan Massal di Brebes

Dinkes Periksa Sampel Makanan Penyebab Keracunan Massal di Brebes

Regional
Viral Pernikahan Sesama Jenis di Halmahera Selatan, Mempelai Perempuan Ternyata Laki-laki

Viral Pernikahan Sesama Jenis di Halmahera Selatan, Mempelai Perempuan Ternyata Laki-laki

Regional
Paman Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Entah Kenapa Hari Ini Ingin Kontak Pulu

Paman Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Entah Kenapa Hari Ini Ingin Kontak Pulu

Regional
Presiden Jokowi Undang Danny Pomanto untuk Jamu Tamu Peserta World Water Forum 2024 di Bali

Presiden Jokowi Undang Danny Pomanto untuk Jamu Tamu Peserta World Water Forum 2024 di Bali

Regional
Pesawat Latih Jatuh di BSD, Saksi: Saat 'Take Off' Cuacanya Normal

Pesawat Latih Jatuh di BSD, Saksi: Saat "Take Off" Cuacanya Normal

Regional
Mahasiswa Unika Santo Paulus NTT Pentas Teater Randang Mose demi Melestarikan Budaya Manggarai

Mahasiswa Unika Santo Paulus NTT Pentas Teater Randang Mose demi Melestarikan Budaya Manggarai

Regional
Bus Surya Kencana Terbalik di Lombok Timur, Sopir Diduga Mengantuk

Bus Surya Kencana Terbalik di Lombok Timur, Sopir Diduga Mengantuk

Regional
Cerita Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Cemas Ketika Turun Hujan

Cerita Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Cemas Ketika Turun Hujan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Kapal Ikan Berbendera Rusia Ditangkap di Laut Arafura, 30 ABK Diamankan

Kapal Ikan Berbendera Rusia Ditangkap di Laut Arafura, 30 ABK Diamankan

Regional
Pria di Bandung Ditemukan Tewas Menggantung di Pohon Jambu, Warga Heboh

Pria di Bandung Ditemukan Tewas Menggantung di Pohon Jambu, Warga Heboh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com