Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Ambles, Bantuan bagi Ribuan Pengungsi Gempa di Pasaman Barat Terhambat

Kompas.com - 01/03/2022, 15:25 WIB
Perdana Putra,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Sekitar 2.000 pengungsi gempa bumi di Nagari atau Desa Kajai, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat, Sumatera Barat, terisolasi akibat jalan terban atau ambles di daerah itu.

Jalan raya tidak bisa dilalui mobil, sehingga penyaluran bantuan untuk pengungsi korban gempa terpaksa menggunakan motor.

"Betul, ada jalan terban di Nagari Kajai. Jalan tidak bisa dilalui dengan kendaraan roda empat. Ini mengganggu distribusi bantuan ke daerah itu," kata Juru Bicara Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat Edi Murdani yang dihubungi Kompas.com, Selasa (1/3/2022).

Baca juga: Seorang Relawan Gempa Meninggal Saat Antar Bantuan ke Pasaman Barat

Jalan ambles itu, menurut Edi, disebabkan hujan deras yang melanda daerah itu sejak Senin sore hingga malam kemarin.

Menurut Edi, tim dari Dinas Pekerjaan Umum sedang membuat jalan alternatif, sehingga bisa dilalui kendaraan roda empat.

"Mudah-mudahan besok sudah selesai dan bisa dilalui kendaraan roda empat. Saat ini, terpaksa distribusi bantuan dengan roda dua," kata Edi.

Baca juga: Diguyur Hujan Deras dan Angin Kencang, Pengungsi Korban Gempa di Pasaman Sumbar Cemas Tenda Terbang

Edi mengatakan, Nagari Kajai merupakan daerah yang terdampak paling parah akibat gempa magnitudo 6,1 pada Jumat lalu.

Di daerah itu ada sekitar 2.000 warga yang tinggal di posko pengungsian.

"Ada dua jorong di sana, yaitu Timbo Abu Diateh dan Timbo Abu Dibawah dengan jumlah sekitar 2.000 pengungsi," kata Edi.

Baca juga: Setelah Diguncang Gempa, Nagari Kajai Pasaman Barat Dihantam Longsor, 4 Relawan Sempat Terjebak

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com