Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPKM Level 3 Kota Semarang, Ada Pengetatan di PTM dan ASN Masuk Kantor

Kompas.com - 01/03/2022, 18:49 WIB
Riska Farasonalia,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Semarang melakukan pengetatan aturan terkait PPKM Level 3.

Hal ini menyusul adanya aturan terbaru Instruksi Mendagri (Inmendagri) Nomor 14 Tahun 2022 yang menegaskan perpanjangan PPKM Luar Jawa-Bali selama 1-14 Maret 2022.

Dari aturan tersebut Kota Semarang masih masuk kategori PPKM Level 3.

Baca juga: 4 Pasien Covid-19 Meninggal, Kota Blitar Naik PPKM Level 3

Meskipun tidak banyak perubahan, dalam perpanjangan aturan tersebut dilakukan pengetatan terkait work from office (WFO), atau masuk kantor, dan work from home (WFH) bagi ASN.

"Saya ada tambahan, ASN kita buat 50 persen WFO ya. Jadi 50 persen online dari rumah, 50 persen kerja ke kantor," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi usai menghadiri acara BKKBN di Hotel Po Semarang, Selasa (1/3/2022).

Hendi menambahkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tetap digelar dengan kapasitas 50 persen.

Namun, dari hasil evaluasi PTM, ada sejumlah sekolah yang dihentikan beberapa hari karena siswanya terpapar Covid-19 saat dilakukan tes swab.

"Sejauh ini semua masih terkendali. Secara keseluruhan menghentikan belum ada rencana. Tapi kemarin ada 2 atau 3 sekolah yang kita minta ditutup dievaluasi karena pada saat dilakukan PCR dan swab acak ada siswa-siswinya yang terkena Covid," jelas Hendi.

Sementara, untuk aturan operasional toko modern tutup pukul. 21.00 WIB dan restoran tutup pukul. 22.00 WIB masih sama seperti sebelumnya.

Baca juga: Begini Aturan Operasional Mal Selama PPKM Level 3 hingga 14 Maret di Luar Jawa Bali

Hendi memastikan kondisi kasus Covid-19 Kota Semarang mengalami tren penurunan memasuki bulan Maret 2022.

"Covid perhari ini turun ya. Kita sudah diangka 500-an sekian. Dibanding seminggu lalu sampai 1.100, naik turun tapi cenderung turun. Ya harapan kita sudah di tren turun karena di kota besar lain turun. Bahkan secara nasional jumlah penderita menurun tajam," ujar Hendi.

Namun, Hendi menyebut angka kematian akibat Covid-19 di wilayahnya masih cukup tinggi.

"Teridentifikasi 60 persen meninggal karena vaksin belum lengkap, 40 persen ada komorbid lansia meskipun sudah ada yang booster juga," ungkapnya.

Baca juga: PPKM Level 3 di Luar Jawa-Bali hingga 14 Maret, Bioskop Diizinkan Buka dengan Kapasitas 50 Persen

Hendi mengimbau kepada masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

"Sementara waktu tidak jalan-jalan, kalau harus keluar disiplin prokes. Kalau ada yang belum vaksin segera vaksin. Perlu kerja bareng-bareng. Saya berharap dengan pengalaman ini kita mampu melewati Covid dengan baik," tegasnya.

Berdasarkan situs resmi siagacorona.semarangkota.go.id pukul 16.00 WIB tercatat warga Kota Semarang terpapar Covid-19 sebanyak 482 orang dan warga luar Kota Semarang sebanyak 231 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Regional
Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Regional
Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Regional
Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Regional
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Regional
Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Regional
Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Regional
Pedagang Bakso di Semarang Lecehkan Remaja SMP hingga Empat Kali

Pedagang Bakso di Semarang Lecehkan Remaja SMP hingga Empat Kali

Regional
Suarakan Kemerdekaan Palestina, Dompet Dhuafa Sulsel Bersama MAN Gelar Sound of Humanity

Suarakan Kemerdekaan Palestina, Dompet Dhuafa Sulsel Bersama MAN Gelar Sound of Humanity

Regional
Bukit Lintang Sewu di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bukit Lintang Sewu di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Ketika 5 Polisi Berjibaku Tangkap 1 Preman Pembobol Rumah...

Ketika 5 Polisi Berjibaku Tangkap 1 Preman Pembobol Rumah...

Regional
10 Motor di Parkiran Rumah Kos di Semarang Hangus Terbakar, Diduga Korsleting

10 Motor di Parkiran Rumah Kos di Semarang Hangus Terbakar, Diduga Korsleting

Regional
1 Kg Sabu dan 500 Pil Ekstasi dari Malaysia Diamankan di Perairan Sebatik, Kurir Kabur

1 Kg Sabu dan 500 Pil Ekstasi dari Malaysia Diamankan di Perairan Sebatik, Kurir Kabur

Regional
Menyalakan 'Flare' Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Menyalakan "Flare" Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Regional
Sosok Rosmini Pengemis Marah-marah, Diduga ODGJ dan Dibawa Pulang Keluarganya

Sosok Rosmini Pengemis Marah-marah, Diduga ODGJ dan Dibawa Pulang Keluarganya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com