Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minyak Goreng Langka di Pasar dan Minimarket, Warga Palembang Rela Antre Panjang Saat Operasi Pasar

Kompas.com - 24/02/2022, 11:39 WIB
Aji YK Putra,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Ratusan warga Palembang, Sumatera Selatan mengantre sejak pagi untuk membeli minyak goreng saat operasi pasar yang dilakukan oleh pemerintah setempat, Kamis (24/2/2022).

Operasi ini, dilaksanakan di tujuh titik lokasi berbeda di antaranya kawasan Rumah Susun (Rusun) 24 Ilir, Pasar Sekip, Maskarebet, Km 5, dan Tangga Buntung.

Pantauan di lapangan, pelaksanaan operasi pasar yang berlangsung di Rusun 24 Ilir telah dipenuhi para ibu-ibu sejak pagi.

Baca juga: Harga Kedelai Naik, Perajin Tempe di Palembang Mulai Kurangi Jumlah Produksi

Mereka yang membeli pun dibatasi hanya 1 liter per orang dengan harga Rp 14.000.

Rini (45) salah satu warga mengaku, ia sudah berkeliling mencari minyak goreng untuk memasak di rumah.

Namun, baik di pasar maupun minimarket tak didapatkan minyak goreng kemasan yang dijual.

Bila pun ada, minyak goreng yang dijual di pasar adalah jenis curah dengan harga tinggi.

Baca juga: Warga Keluhkan Minyak Goreng Kembali Langka di Palembang, Ini Penjelasan Pemkot

Ratusan warga di Rumah Susun (Rusun) 24 Ilir, Palembang, Sumatera Selatan mengantre untuk membeli satu liter minyak goreng dalam operasi pasar yang dilakukan oleh pemerintah setempat, Kamis (24/2/2022).

"Makanya langsung ke sini karena harganya murah. Kalau di pasar yang curah saja bisa sampai Rp 17.000 per liter, itu pun sulit didapat," kata Rini.

Meski harus mengantre panjang, Rini pun masih tetap menunggu agar bisa mendapatkan satu liter minyak goreng.

"Sudah dari pagi antre, takutnya habis kalau kesiangan. Ini pun sudah banyak orang yang datang. Harapannya, semoga minyak ini tidak langka lagi sehingga mudah didapat dengan harga terjangkau. Kalau seperti ini kan kami yang susah," ujarnya.

Hal yang sama diungkapkan oleh Mainah (50). Ia rela berdesakan dan antre dengan tertib, meski harus berkerumun.

Sebab, Mainah telah mencari ke seluruh tempat untuk membeli minyak goreng, namun tak kunjung dapat.

"Ya enggak apa-apalah begini, yang penting kan dapat. Kami juga pakai masker, Insya Allah aman," ujarnya.

Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Perdagangan menggelar operasi pasar di Rumah Susun (Rusun) 24 Ilir, untuk warga yang mengantre membeli satu liter minyak goreng, Kamis (24/2/2022).KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Perdagangan menggelar operasi pasar di Rumah Susun (Rusun) 24 Ilir, untuk warga yang mengantre membeli satu liter minyak goreng, Kamis (24/2/2022).

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Palembang, Reymon Lauri mengatakan, dalam operasi pasar ini mereka menyiapkan 35.000 liter minyak goreng untuk disebar ke tujuh titik yang telah ditentukan.

Di setiap titik, disiapkan sebanyak 5.000 liter minyak goreng yang diperuntukan untuk masyarakat sekitar.

Reymon mengungkapkan, operasi pasar tersebut diharapkan dapat menstabilkan harga jual serta kelangkaan minyak goreng.

"Tidak ada penimbunan. Berdasarkan pengecekan, stok minyak goreng sebenarnya masih ada di distributor, namun penyaluran ke pasar masih terbatas, karena adanya kapasitas produksi perusahaan minyak goreng," jelas Reymon.

Selain itu, Reymon pun berharap warga tidak membeli secara berlebihan atau panic buying dan membeli minyak goreng sesuai kebutuhan.

“Jangan sampai membeli terlalu banyak, karena stok kita masih ada. Sampai sekarang juga kami belum menemukan adanya penimbunan minyak goreng di Palembang seperti di wilayah lain," ujarnya.

Baca juga: Palembang PPKM Level 3, Perkantoran hingga Acara Pernikahan Dibatasi 50 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com