Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Kabupaten Brebes, Daerah Pantura Perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat

Kompas.com - 19/02/2022, 20:07 WIB
Dini Daniswari

Editor

Amangkurat II dengan kekuasan yang lemah meminta bantuan VOC Belanda untuk melawan Trunajaya.

Baca juga: Tertinggi di Jateng, 76.061 Pemudik Pulang Kampung ke Kabupaten Brebes

Persekutuan Amangkurat II dengan VOC Belanda menghasilkan perjanjian. Yaitu, wilayah Mataram bagian pesisir Jawa akan digadaikan kepada VOC Belanda jika berhasil menumpas Trunajaya, sebagai ganti biaya menumpas pasukan Trunajaya.

Akhirnya, VOC Belanda berhasil menumpas Trunajaya.

Pada tanggal 17 Januari 1678 di Jepara diadakan pertemuan adipati Kerajaan Mataran se-Jawa Tengah, termasuk Adipati Tegal Arya Martalaya dan Adipati Jepara Arya Martapura.

Karena, adanya perbedaan pendapat tentang acara penandatanganan naskah kerja sama antara Amangkurat Admiral dengan Belanda terutama dalam menumpas pemberontakan Trunajaya dengan imbalan tanah-tanah milik Kerajaan Mataram, maka terjadilah perang tanding diantara kedua bupati tersebut.

Peristiwa berdarah tersebut merupakan awal mula terjadinya Kabupaten Brebes dengan bupati berwenang.

Sehari setelah peristiwa berdarah itu, yaitu tanggal 18 Januari 1678, Sri Amangkurat II yang berada di Jepara mengangkat beberapa adipati/bupati sebagai pengganti adipati-adipati yang telah gugur.

Kabupaten Brebes yang telah menjadi kabupaten mandiri dipimpin oleh Arya Suralaya, ia merupakan adik dari Arya Martalaya.

Pengangkatan Arya Suralaya sekaligus titi mangsa atau waktu pemecahan Kadipaten Tegal menjadi dua bagian, yaitu timur tetap di sebut Kadipaten Tegal dan bagian barat disebut Kadipaten Brebes.

Wisata Kabupaten Brebes

1. Agrowisata Kaligua

Agrowisata Kaligua merupakan perkebunan teh dengan latar belakang Gunung Slamet.

Kawasan wisata yang merupakan salah satu kebun teh peninggalan Belanda ini menawarkan panorama lama yang permai disertai udara sejuk, bersih, dan segar.

Baca juga: Gempa Guncang Kabupaten Brebes

Pagi hari merupakan waktu yang tepat untuk menikmati kebun teh ini. Di samping dapat menghirup udara sejuk pagi sambil menikmati tetesan embun yang menempel pada daun teh, sinar matahari pagi memperlihatkan sinar kemilau yang menembus dinding-dinding gunung yang terjal, seperti selendang sutera.

Selain itu dari kejauhan, tampak perempuan-perempuan pemetik teh yang menyebabkan pohon teh bergoyang lembut.

Kebun teh ini milik PTPN IX dan didirikan pada 1889 oleh Cultur Onderneming dari Belanda. Untuk perwakilan Indonesia ditunjuk Fan Jhon Pletau co yang dikelola oleh seorang pengusaha bernama van de Joeng.

Kebun teh berada 20 km sebelah timur Kecamatan Bumiayu atau 15 km dari pertigaan Kaligua (dekat Flyover kretek). Kawasan ini memiliki ketinggian bervariasi antara 1500-2050 meter dari permukaan laut. Suhu udara berkisar 4 sampai 20 derajat Celsius.

Lokasi: Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

2. Ranto Canyon

Ranto Canyon merupakan wisata alam yang menyediakan berbagai kegiatan dengan pemandangan alam yang menakjubkan.

Ranto Canyon berada dalam satu kawasan dengan kebun teh, air terjun dan gua.

Wisata Ranto Canyon memiliki aliran sungai yang berasal dari Sungai Windusari dengan panjang 770 meter.

Baca juga: Sejarah Kota Bandung hingga Mendapat Julukan Paris van Java

Pengunjung dapat menikmati kesegaran aliran air sungai dengan berenang, cliff jumping, lompat tebing, dan body rafting.

Lokasi: Desa Windusari, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Regional
Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Regional
Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Regional
PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

Regional
Timnas Menang Atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi sambil Bunyikan Klakson

Timnas Menang Atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi sambil Bunyikan Klakson

Regional
Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER REGIONAL] Gibran Tak Terima Satyalancana | Kisah Inspiratif Adi, Petani Hidroponik Asal Blora

[POPULER REGIONAL] Gibran Tak Terima Satyalancana | Kisah Inspiratif Adi, Petani Hidroponik Asal Blora

Regional
Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com