Salin Artikel

Sejarah Kabupaten Brebes, Daerah Pantura Perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat

KOMPAS.com - Kabupaten Brebes terletak di bagian utara paling barat Provinsi Jawa Tengah.

Ibu kota Kebupaten Brebes terletak di bagian timur laut wilayah kabupaten. Kota Brebes bersebelahan dengan Kota Tegal, sehingga dapat dikatakan kedua kota ini "menyatu"

Kabupaten Brebes memiliki luas 1663,39 km2. Luas wilayah tersebut dengan jarak terjauh utara-selatan 87 km, barat-timur 50 km, dan memiliki garis pantai sepanjang 65,48 km dengan batas wilayah laut 12 mil laut.

Sebagian besar wilayah Kabupaten Brebes berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Barat. Adapun, batasan-batasan Kabupaten Brebes adalah sebagai berikut:

Sebelah utara : Laut Jawa

Sebelah timur : Kabupaten Tegal dan Kota Tegal

Sebelah selatan : Wilayah Banyumas

Sebelah barat : Wilayah Cirebon (Jawa Barat)

Mayoritas penduduk Brebes menggunakan bahasa Jawa yang mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki oleh daerah lain, yang biasa disebut sebagai Bahasa Jawa Brebes.

Di sisi lain, ada sebagian penduduk yang bertutur dengan bahasa Sunda dan banyak tempat yang dinamai dengan bahasa Sunda.

Kondisi ini menunjukkan bahwa pada masa lalu wilayah ini merupakan bagian dari Sunda.

Wilayah-wilayah yang menggunakan bahasa Sunda meliputi Kecamatan Salem, Banjarharjo, Banjarkawung, dan sebagian beberapa desa di Kecamatan Losari, Tanjung Kersana, Ketanggungan, dan Larangan.

Berdasarkan naskah kuno primer Bujangga Manik yang saat ini disimpan di Perpustakaan Boedlian, Oxford University, Inggris, sejak tahun 1627, batas Kerajaan Sunda di sebelah timur adalah Ci Pamali (sekarang disebut sebagai Kali Brebes atau Kali Pamali yang melintasi pusat Kota Brebes) dan Ci Serayu (yang saat ini disebut Kali Serayu) di Provinsi Jawa Tengah.

Naskah kuno primer Bujangga Manik merupakan naskah yang menceritakan tentang perjalanan Prabu Bujangga Manik, seorang pendeta Hindu Sunda yang mengunjungi tempat-tempat suci agama Hindu di pulau Jawa dan Bali pada awal abad ke 16.

Sebagian orang memberikan julukan Brebes sebagai Kota Telur Asin, karena dikenal sebagai penghasil telur asin terbesar di Indonesia.

Sejarah Kabupaten Brebes

Ada beberapa pendapat tentang asal-usul mengenai nama Brebes yang diantaranya berasal dari kata "Bara" dan "Basah".

Kata "Bara" berarti hamparan tanah luas dan basah yang berarti banyak mengandung air. Kondisi lingkungan ini cocok dengan keadaan daerah "Brebes" yang merupakan dataran luas yang berair.

Kata "bara" yang diucapkan "bere" sedangkan "basah" diucapkan "besah" makan sebagai kemudahan pengucapan muncul "Brebes"

Dalam bahasa Jawa perkataan Brebes atau mrebes berarti tansah metu bayune atau selalu keluar air.

Nama Brebes telah muncul sejak zaman Mataram. Kota ini berderet dengan kota-kota di tepi pantai yang lain, seperti Pekalongan, Pemalang, dan Tegal. Pada saat itu, Brebes merupakan bagian wilayah Kabupaten Tegal.

Brebes menjadi bagian Tegal pada saat Mataram berada di bawah pemerintahan Raja Amangkurat II. Sebelum menjadi raja, Amangkurat II bernama Mas Rahmat yang tidak lain merupakan putra dari Amangkurat I.

Amangkurat I dikenal sebagai raja yang banyak melakukan pemberontakan karena tabiat buruknya. Ia meninggal di Banyumas pada 1677 saat menuju pelariannya bersama putranya, Mas Rahmat, usai melakukan pemberontakan dengan Raden Trunajaya.

Amangkurat I berwasiat agar dimakamkan di dekat gurunya di Tegalarum, Tegal. Adipati Tegal Arya Martalaya menerima dengan baik keberadaan Mas Rahmat. Kemudian, Mas Rahmat diangkat menjadi Raja Mataram dengan gelar Amangkurat II.

Amangkurat II dengan kekuasan yang lemah meminta bantuan VOC Belanda untuk melawan Trunajaya.

Persekutuan Amangkurat II dengan VOC Belanda menghasilkan perjanjian. Yaitu, wilayah Mataram bagian pesisir Jawa akan digadaikan kepada VOC Belanda jika berhasil menumpas Trunajaya, sebagai ganti biaya menumpas pasukan Trunajaya.

Akhirnya, VOC Belanda berhasil menumpas Trunajaya.

Pada tanggal 17 Januari 1678 di Jepara diadakan pertemuan adipati Kerajaan Mataran se-Jawa Tengah, termasuk Adipati Tegal Arya Martalaya dan Adipati Jepara Arya Martapura.

Karena, adanya perbedaan pendapat tentang acara penandatanganan naskah kerja sama antara Amangkurat Admiral dengan Belanda terutama dalam menumpas pemberontakan Trunajaya dengan imbalan tanah-tanah milik Kerajaan Mataram, maka terjadilah perang tanding diantara kedua bupati tersebut.

Peristiwa berdarah tersebut merupakan awal mula terjadinya Kabupaten Brebes dengan bupati berwenang.

Sehari setelah peristiwa berdarah itu, yaitu tanggal 18 Januari 1678, Sri Amangkurat II yang berada di Jepara mengangkat beberapa adipati/bupati sebagai pengganti adipati-adipati yang telah gugur.

Kabupaten Brebes yang telah menjadi kabupaten mandiri dipimpin oleh Arya Suralaya, ia merupakan adik dari Arya Martalaya.

Pengangkatan Arya Suralaya sekaligus titi mangsa atau waktu pemecahan Kadipaten Tegal menjadi dua bagian, yaitu timur tetap di sebut Kadipaten Tegal dan bagian barat disebut Kadipaten Brebes.

Wisata Kabupaten Brebes

1. Agrowisata Kaligua

Agrowisata Kaligua merupakan perkebunan teh dengan latar belakang Gunung Slamet.

Kawasan wisata yang merupakan salah satu kebun teh peninggalan Belanda ini menawarkan panorama lama yang permai disertai udara sejuk, bersih, dan segar.

Pagi hari merupakan waktu yang tepat untuk menikmati kebun teh ini. Di samping dapat menghirup udara sejuk pagi sambil menikmati tetesan embun yang menempel pada daun teh, sinar matahari pagi memperlihatkan sinar kemilau yang menembus dinding-dinding gunung yang terjal, seperti selendang sutera.

Selain itu dari kejauhan, tampak perempuan-perempuan pemetik teh yang menyebabkan pohon teh bergoyang lembut.

Kebun teh ini milik PTPN IX dan didirikan pada 1889 oleh Cultur Onderneming dari Belanda. Untuk perwakilan Indonesia ditunjuk Fan Jhon Pletau co yang dikelola oleh seorang pengusaha bernama van de Joeng.

Kebun teh berada 20 km sebelah timur Kecamatan Bumiayu atau 15 km dari pertigaan Kaligua (dekat Flyover kretek). Kawasan ini memiliki ketinggian bervariasi antara 1500-2050 meter dari permukaan laut. Suhu udara berkisar 4 sampai 20 derajat Celsius.

Lokasi: Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

2. Ranto Canyon

Ranto Canyon merupakan wisata alam yang menyediakan berbagai kegiatan dengan pemandangan alam yang menakjubkan.

Ranto Canyon berada dalam satu kawasan dengan kebun teh, air terjun dan gua.

Wisata Ranto Canyon memiliki aliran sungai yang berasal dari Sungai Windusari dengan panjang 770 meter.

Pengunjung dapat menikmati kesegaran aliran air sungai dengan berenang, cliff jumping, lompat tebing, dan body rafting.

Lokasi: Desa Windusari, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah

Retribusi: Rp 30.000 per orang termasuk pemandu wisata.

3. Curug Awu

Kompleks Curug Awu berada pada kawasan hutan lindung. Curug yang memiliki ketinggian 100 meter ini tergolong tempat wisata baru.

Di tempat ini, pengunjung dapat menikmati air terjun yang belum banyak dikunjungi orang ini

Lokasi: Desa Wanarejo, Kecamatan Sirampong, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah

4. Pantai Randusanga

Pantai Randusanga merupakan wisata laut yang berjarak 5 km dari pusat Kota Brebes. Pantai menawarkan daya tarik panorama laut Jawa.

Di tempat ini, pengunjung dapat menikmati matahari terbit dan tenggelam. Pengunjung juga dapat berwisata mengarungi laut nenggunakan perahu dan menikmati kuliner dengan menu ikan bakar.

Fasilitas di tempat ini berupa parkir kendaraan, mushola, kamar mandi/MCK, dan penginapan.

5. Waduk Penjalin

Waduk Penjalin merupakan salah satu wisata alam di Kabupaten Brebes.Tempat wisata ini menawarkan suasan alam yang sejuk dan asri.

Pohon-pohon rindang terdapat disekitar waduk yang memiliki luas 1,25 km2 dengan volume air rata-rata sebesar 9,25 juta meter kubik.

Waduk ramai dikunjungi wisatawan pada hari kerja maupun hari libur.

Waduk Penjalin dibangun sekitar 1930 - 1934.

Lokasi: Jalan Raya Waduk Penjalin 4, RT 03/01, Desa Winduaji, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

6. Kalibaya Park Salem

Kalibaya Park merupakan wisata alam yang instagramable. Pengelola menyediakan spot-spot menarik untuk pengambilan gambar, seperti ayunan angkasa, panggung alam, rumah pohon, camping ground, kalibaya deck, bukit bintang dan lain sebagainya

Dari tempat, pengunjung juga dapat melihat Waduk Malahayu (perbatasan Jawa Tenagh dan Jawa Barat), hamparan hutan pinus, dan persawaan.

Lokasi: Sindangheula, Banjarharjo, Area Hutan Sindangheula, Kabupaten Brebes.

Sumber: eprints.undip.ac.id, dinbudpar.brebeskab.go.id, brebeskab.go.id, www.tribunnewswiki.com, visitjawatengah.jatengprov.go.id, dan dinbudpar.brebeskab.go.id

https://regional.kompas.com/read/2022/02/19/200731178/sejarah-kabupaten-brebes-daerah-pantura-perbatasan-jawa-tengah-dan-jawa

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke