Selanjutnya, DLHP Manokwari akan melakukan kajian analisis untuk menindaklanjuti hasil uji laboratorium. Sehinga, kandungan dalam sampel air bisa diketahui.
"Kalau hasil uji lab tidak menemukan kandungan merkuri dan atau kandungan besi lainya, kita akan menurunkan tim untuk melakukan uji teknis, di samping itu kami akan mencari alternatif lain untuk melihat kandungan sedimen tanah yang dimiliki," katanya.
Pengaduan masyarakat saat itu lebih banyak terkait lahan pertanian. Sawah milik warga yang seharusnya mengandung sedimen tanah lempung, kini sudah pasir berdebu.
"Memang ada indikasi temuan kerusakan lingkungan itu jelas kita temukan di lapangan" tuturnya.
Baca juga: Masyarakat Adat Doreri di Kabupaten Manokwari Akan Kelola Pelabuhan Penyeberangan
Penambangan ilegal di Waserawi, berada di kawasan Kali Wariori. Aktivitas penambangan sudah berlangsung sejak lama.
Lebang enggan menyebut. terjadi pencemaran lingkungan yang diadukan masyarakat karena aktivitas penambangan ilegal dengan dugaan penggunaan merkuri.
"Kita harus lihat hasil laboratorium dulu" katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan DLHP Papua Barat Abdulatief Sueri menambahkan, perlu investigasi untuk memastikan penggunaan merkuri, alat berat, dan aktivitas tambang di lahan konservasi.
Ia enggan berkomentar lebih jauh tentang hal itu.
"Itu harus dibuktikan," kata Abdulatief Sueri saat dikonfirmasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.