Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah dan Asal-usul Kendal, "Kota Santri" yang Bupati Pertamanya Gugur Saat Mengusir VOC

Kompas.com - 16/02/2022, 13:10 WIB
William Ciputra

Penulis

Namun dalam Babad Tanah Jawi, disebutkan bahwa nama Kendal berasal dari nama Pohon Kendal.

Sebelum Kendal eksis sebagai kabupaten di masa Mataram, daerah ini dahulunya pernah menjadi bagian dari Kerajaan Majapahit dengan pusatnya di Kaliwungu.

Asal-usul nama Kendal sendiri berkaitan dengan kisah Sunan Katong dengan Empu Pakuwojo.

Sunan Katong dan beberapa pengikutnya menetap di daerah Kendal untuk menyebarkan agama Islam.

Baca juga: Sejarah Kampung Inggris Pare, Destinasi Eduwisata di Jawa Timur

Namun di daerah itu ada seorang sakti bernama Empu Pakuwojo, yang juga pernah menjadi petinggi kabupaten bawahan Majapahit.

Singkat cerita, Sunan Katong dan Pakuwojo mengadakan adu kesaktian. Jika Pakuwojo kalah, maka dia akan mau memeluk agama Islam.

Dalam pertempuran satu lawan satu itu, keduanya saling adu kesaktian dalam waktu yang lama.

Namun rupanya Pakuwojo kian terdesak. Dia bahkan berniat untuk melarikan diri, hanya saja terus dikejar oleh Sunan Katong.

Hingga akhirnya Pakuwojo menemukan pohon besar yang berlubang. Maka dia pun masuk ke dalam lubang itu untuk bersembunyi.

Baca juga: Sejarah dan Asal-usul Bondowoso, Kota Tape Pemilik 1.215 Situs Megalitikum

Hanya saja, dengan kesaktiannya Sunan Katong bisa mengetahui keberadaan Pakuwojo dan menangkapnya.

Saat itulah Pakuwojo mengakui kekalahannya dan memeluk agama Islam.

Setelah itu, Sunan Katong memberi nama pohon tempat persembunyian Pakuwojo itu dengan nama Pohon Kendal yang artinya penerang.

Maksudnya, di pohon tersebut seorang sakti bernama Pakuwojo tercerahkan hatinya sehingga masuk Islam.

Kendal Kota Santri

Kabupaten Kendal termasuk kabupaten/kota yang mendapat julukan sebagai Kota Santri.

Julukan Kabupaten Kendal tersebut berdasarkan banyaknya pondok pesantren di Kendal, terutama di daerah Kaliwungu.

Popularitas Kendal sebagai Kota Santri juga dikuatkan dengan penciptaan lagu “Kota Santri” yang dipopulerkan oleh Nasidaria dari Semarang.

Disebutkan bahwa pencipta lagu Kota Santri itu bernama Haji Suhaemi, seorang warga dari Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah.

Sumber:
Kendalkab.go.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode 'Early Bird'

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode "Early Bird"

Regional
Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Regional
Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Regional
Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, 'Mark Up' Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, "Mark Up" Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Regional
Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Regional
Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Regional
Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com