Ukuran standar Talempong Minangkabau, yaitu:
Ada dua jenis talempong, yaitu talempong melodis (talempong duduak) dan talempong pacik.
Talempong melodis diletakkan di atas rel atau rancakan lalu dipukul menggunakan stik.
Talempong pacik terdiri lima nada dasar yang dimainkan oleh tiga orang pemain. Nada dasar "sol" dimainkan orang pertama dengan unit "talempong jantan".
Baca juga: Plakat Panjang, Larangan Peperangan di Minangkabau
Orang kedua memainkan nada dasar "do" dan mi dengan unit "talempong pengawinan".
Kemudian, orang ketiga memainkan nada dasar "re" dan "fa" dengan unit talempong batino.
Talempong pacik dimainkan dengan teknik tradisional, talempong yang bernada rendah berada di atas dan nada tinggi berada di bawah.
Supaya menghasilkan nada yang berirama, talempong dimainkan secara bertahap dimulai dari talempong jantan, talempong pengawinan, dan talempong batino.
Talempong jantan sebagai pembuka permainan musik memainkan motif tertentu yang berulang dan bertempo tetap.
Setelah itu, talempong pengawinan masuk, dapat dengan "up-beat" tetapi tetap berpedoman pada motif dan tempo permainan jantan. Di sisi lain, talempong pengawinan memiliki motif yang berbeda dengan talempong jantan.
Setelah permainan talempong jantan dan pengawinan stabil, talempong betino memulai permainan secara up-beat dengan berpedoman pada tempo permainan dua talempong sebelumnya.
Permainan ketiga talempong akan saling mengisi sehingga akan membentuk sebuah irama.
Talempong, baik melodis atau pacik, kerap ditampilkan dalam berbagai upacara adat dan kegiatan sosial masyarakat Minangkabau.
Berbagai acara adat di Minangkabau, seperti batagak panghulu, perarakan penghulu baru, perkawinan, sabik-iriak, gotong royong, penyambutan tamu nagari, tujuh belasan, pertunjukan randai, dan tari-tarian tradisional.
Baca juga: Tari Piring dari Minangkabau, Persembahan untuk Para Dewa
Saat ini pemain telempong pacik mulai langka. Rata-rata, talempong pacik dimainkan oleh orang tua yang mahir memainkannya.
Sedangkan, talempong melodis lebih banyak generasi penerusnya.
Sumber: kebudayaan.kemdikbud.go.id dan encyclopedia.jakarta-tourism.go.id
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.