Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Setelah Insiden Parigi Moutong, Polda Sulteng Bentuk Tim Investigasi

Kompas.com - 14/02/2022, 19:42 WIB

PARIGI MOUTONG, KOMPAS.com - Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) terus menyelidiki untuk mengungkap siapa oknum pemilik senjata api yang menembak mati 1 warga saat pembubaran aksi unjuk rasa tambang PT Trio Kencana di Kecamatan Tinombo Selatan, Parigi Moutong.

Dalam penyelidikan tersebut, polda akhirnya membentuk tim yang terdiri dari Propam, Irwasda, serta Krimun yang disokong  dari Labfor Polda Sulsel, Makassar.

Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol Didik Supranoto mengatakan, selain menurunkan tim ke TKP, Propam juga memeriksa 17 personel yang dilibatkan saat pengamanan aksi unjuk rasa penolakan tambang, hingga pembukaan blokade jalan raya.

Baca juga: Polisi Minta Maaf ke Keluarga Korban Penembakan di Parigi, Jatam: Upaya Cuci Tangan

Dia berkata, seluruh tim hingga kini masih terus melakukan pemeriksaan dan telah mengamankan senjata api sebanyak 15 pucuk. Dari jumlah senjata itu nantinya akan ada pencocokkan uji balistik dengan proyektil yang ditemukan di lapangan.

"Nanti perkembangan hasil uji balistik, kalau memang ada yang cocok dengan 15 senjata itu,maka nanti akan bisa dilakukan gelar untuk memastikan siapa pelakunya atau siapa pemilik senjata api tersebut," ungkap Didik

Didik menjelaskan, aksi unjuk rasa yang berujung ricuh itu merupakan yang ketiga kalinya. Pertama dan kedua masih bisa ditenangkan oleh kepolisian, kemudian yang ketiga, polisi tidak berhasil bernegosiasi dengan massa yang melakukan pemblokiran jalan.

Diakuinya, kepolisian tidak pernah mempermasalahkan izin pertambangan, namun yang dipermasalahkan adalah saat massa menutup akses jalan.

Di mana jalan tersebut merupakan akses satu-satunya Provinsi Sulawesi Tengah ke Gorontalo dan Manado, Sulawesi Utara, sehingga kalau jalan tersebut ditutup maka tidak ada jalan lain dan terjadi kemacetan.

Didik berkilah, jika aparat tidak membubarkan atau membuka blokade, maka akan terjadi kemacetan yang cukup panjang.

Dia mengeklain saat insiden, antrean kendaran yang melintas dari arah Sulteng sudah mencapai 10 km.

"Begitu juga sebaliknya. Kalau tidak dibuka, maka akan menjadi konflik baru antara pengguna jalan dengan massa yang melakukan aksi blokir jalan, sehingga Polisi melakukan tindakan tegas untuk membuka blokir jalan tersebut," jelas Didik Supranoto.

Polda meminta kepada seluruh masyarakat, terutama di Kabupaten Parigi Mouton, untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi sambil menunggu proses penanganan yang tengah dilakukan pihak Kepolisian

Seluruh masyarakat harus memberikan kepercayaan penuh dan kepolisian akan bertindak profesional dalam melakukan penyelidikan kasus tersebut hingga tuntas.

Baca juga: Propam Polda Sulteng Periksa 14 Polisi Terkait Penembakan Demonstran di Parigi Moutong

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Suami Racuni Istri di Lampung, Sakit Hati Lantaran Tak Diizinkan Nikahi Adik Ipar yang Dihamilinya

Suami Racuni Istri di Lampung, Sakit Hati Lantaran Tak Diizinkan Nikahi Adik Ipar yang Dihamilinya

Regional
Warga Cirebon Tewas Tersambar Petir, BPBD Minta Masyarakat Waspadai Peringatan Dini

Warga Cirebon Tewas Tersambar Petir, BPBD Minta Masyarakat Waspadai Peringatan Dini

Regional
Besaran Zakat Fitrah Ramadhan 2023 di Pesisir Selatan

Besaran Zakat Fitrah Ramadhan 2023 di Pesisir Selatan

Regional
Polisi Kantongi Identitas Pembacok Remaja yang Arak Bedug Sahur di Karawang

Polisi Kantongi Identitas Pembacok Remaja yang Arak Bedug Sahur di Karawang

Regional
Meresahkan Warga, 3 Rakit Tambang Emas Ilegal di Riau Dibakar Polisi

Meresahkan Warga, 3 Rakit Tambang Emas Ilegal di Riau Dibakar Polisi

Regional
Janji Pinjamkan Uang untuk Beli Kuota Internet, 3 Pria di Lampung Perkosa Siswi SMA

Janji Pinjamkan Uang untuk Beli Kuota Internet, 3 Pria di Lampung Perkosa Siswi SMA

Regional
Besaran Zakat Fitrah 2023 di Kota Semarang

Besaran Zakat Fitrah 2023 di Kota Semarang

Regional
Bawa Kabur Motor Pelat Merah Milik Dinas Kehutanan, Pria di Kupang Ditangkap

Bawa Kabur Motor Pelat Merah Milik Dinas Kehutanan, Pria di Kupang Ditangkap

Regional
Muncul Poster Dukungan Kaesang untuk Jadi Wali Kota Depok, Gibran: Wkwkwkwkkwk

Muncul Poster Dukungan Kaesang untuk Jadi Wali Kota Depok, Gibran: Wkwkwkwkkwk

Regional
IRT di Jayapura Ditangkap karena Jual Miras Oplosan, 31 Botol Minuman Beralkohol Disita

IRT di Jayapura Ditangkap karena Jual Miras Oplosan, 31 Botol Minuman Beralkohol Disita

Regional
Tiba di Batam, Anak Mantan Gubernur Kepri Resmi Tersangka dan Ditahan di Mapolda Kepri

Tiba di Batam, Anak Mantan Gubernur Kepri Resmi Tersangka dan Ditahan di Mapolda Kepri

Regional
Soal Fenomena Matahari Bercincin di Karawang, Begini Penjelasan BMKG

Soal Fenomena Matahari Bercincin di Karawang, Begini Penjelasan BMKG

Regional
Cerita Warga Perancis Dideportasi Setelah Protes 'Speaker' Masjid dan Bikin Onar di Lombok Barat

Cerita Warga Perancis Dideportasi Setelah Protes "Speaker" Masjid dan Bikin Onar di Lombok Barat

Regional
Tewas dalam Keadaan Hamil, Polisi Temukan Tanda Kekerasan di Jenazah PSK yang Ditemukan Terapung di Manokwari

Tewas dalam Keadaan Hamil, Polisi Temukan Tanda Kekerasan di Jenazah PSK yang Ditemukan Terapung di Manokwari

Regional
Polisi Tembak Mati Pencuri Batu Bara di Muara Berau, Propam Polda Kaltim Dalami SOP Penembakan

Polisi Tembak Mati Pencuri Batu Bara di Muara Berau, Propam Polda Kaltim Dalami SOP Penembakan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke