Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Daerah Penghasil Batu Andesit di Indonesia, Salah Satunya Desa Wadas Purworejo

Kompas.com - 10/02/2022, 09:31 WIB
William Ciputra

Penulis

KOMPAS.com - Batu andesit menjadi perbincangan seiring dengan menguaknya pro kontra penambangan andesit di Desa Wadas, Purworejo.

Batuandesit ini merupakan jenis batuan beku yang terbentuk di dekat permukaan bumi.

Di masa lalu, Batuandesit banyak digunakan untuk pembangunan megalitik, candi, hingga piramida.

Selain itu, batuan ini juga menjadi bahan untuk perkakas zaman prasejarah, seperti sarkofagus, punden berundak, lumpang batu, hingga arca.

Di zaman modern, fungsi batu andesit juga masih digunakan untuk beragam proyek pembangunan.

Baca juga: Apa Itu Batu Andesit, yang Jadi Konflik Warga di Desa Wadas?

Pengertian Batu Andesit

Batu andesit adalah jenis batuan beku vulkanik, dengan tekstur afanitik hingga fortiritik.

Mudahnya, batuan ini merupakan jenis peralihan antara basal dan dasit, dengan rentang silikon dioksida antara 57-63 persen.

Dalam pengertian lain, batu andesit adalah batuan beku yang mineralnya berbutir kasar hingga sedang, dengan warna agak gelap.

Adapun nama batu andesit sendiri diambil dari nama Pegunungan Andes yang ada di Amerika Serikat.

Batu andesit umumnya ditemukan di daerah pegunungan berapi, tepatnya di atas batas lempeng konvergen antara lempeng benua dan samudera.

Baca juga: Tiga Mahasiswa UNS Solo Inovasi Beton dari Limbah Kertas dan Batu Andesit

Ciri-ciri Batu Andesit

Salah seorang warga menunjukkan lokasi penambangan batu andesit di Gunung Sirnalanggeng.KOMPAS.com/FARIDA FARHAN Salah seorang warga menunjukkan lokasi penambangan batu andesit di Gunung Sirnalanggeng.
Batu andesit terbentuk pada aliran lava yang dihasilkan oleh stratovolcanoes di atas zona subduksi.

Dari proses tersebut, batu andesit memiliki ciri khas dari segi tekstur, jenis, hingga kandungan mineralnya.

Berikut ciri-ciri batu andesit:

  • Jenis: vulkanik.
  • Tekstur: Aphanitic hingga porfirik dengan fenokris kemerahan dari garnet dan plagioklas.
  • Perubahan: Plagioklas berada di tempat yang berubah menjadi mineral lempung.
  • Mineral utama Andesit: Plagioklas, hornblende, almandine.
  • Mineral aksesori Andesit: Ilmenit, apatit, dan orthopyroxene.
  • Massa jenis batuan tersebut adalah 2,11 – 2,36 g/cm3.
  • Berat jenis batuan ini adalah 2,5 – 2,8.
  • Memiliki struktur porfiritik. Istilah 'porfiri' mengacu pada penggabungan kristal besar ke dalam batuan berbutir halus.
  • Kekerasan batuan andesit pada skala Moh adalah 7.
  • Baca juga: Ini Makna Pahatan Batu Andesit yang Dirancang di Bandara Internasional Yogyakarta

Daerah Penghasil Batu Andesit di Indonesia

Disebutkan sebelumnya, batu andesit banyak ditemukan di dekat gunung berapi.

Wilayah Indonesia yang memiliki banyak sekali gunung berapi menjadikan negeri ini punya banyak daerah penghasil batu andesit.

Daerah-daerah penghasil batu andesit di Indonesia antara lain:

1. Cirebon - Jawa Barat

Cirebon dikenal sebagai salah satu daerah penghasil batu andesit di Indonesia.

Hal itu dapat dilihat dari banyaknya pusat kerajinan dan pemotongan batu andesit di wilayah Cirebon, Jawa Barat.

Batu andesit Cirebon umumnya berwarna abu-abu, dan terdiri dari dua jenis utama, yaitu Andesit Bintik dan Andesit Polos.

2. Banjarnegara - Jawa Tengah

Daerah penghasil batu andesit di Indonesia berikutnya adalah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Wilayah Kabupaten Banjarnegara ini masuk dalam Zona Pegunungan Serayu Selatan, Zona Pegunungan Serayu Utara, sebagian Zona Depresi Jawa, serta gunung api kuarter di sekitar Dieng.

Letaknya yang berada di sekotar pegunungan itu membuat Banjarnegara memiliki potensi mineral dan bahan galian yang besar, salah satunya batu andesit.

Penghasil batu andesit Banjarnegara antara lain Kecamatan Pagedongan, Sigaluh, Pagentan, dan Kecamatan Banjarmangu.

Dari empat kecamatan itu, diperkirakan cadangan batu andesit di Banjarnegara mencapai 20,8 juta ton.

Baca juga: Awal Mula Warga Wadas Melawan, Tolak Tambang Batu Andesit untuk Proyek Bendungan Bener

3. Purworejo - Jawa Tengah

Area pembangunan proyek Bendungan Bener di wilayah Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (8/2/2022).Dok Humas Polda Jateng Area pembangunan proyek Bendungan Bener di wilayah Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (8/2/2022).
Sama seperti Banjarnegara, Kabupaten Purworejo juga merupakan kabupaten yang lokasinya dikelilingi beberapa pegunungan

Kondisi tersebut membuat Purworejo masuk daftar daerah penghasil batu andesit di Indonesia.

Salah satu daerah di Purworejo yang memiliki kandungan batu andesit adalah Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo.

Desa Wadas Purworejo ini sedang menjadi perbincangan menyusul penolakan warga terhadap aktivitas penambangan batu andesit di wilayahnya.

Batu andesit yang ditambang di Desa Wadas ini nantinya akan dijadikan bahan fondasi pembangunan Bendungan Bener.

Bukit Wadas yang ada di desa ini disebut-sebut memiliki kandungan batu andesit mencapai 40 juta meter kubik.

Penambangan batu andesit di Desa Wadas mencakup lahan seluas 145 hektare.

Dalam 30 bulan penambangan, ditargetkan akan menghasilkan 15,53 juta meter kubik batu andesit.

Baca juga: Sejarah Purworejo, Daerah Penghasil Batuan Andesit yang Banyak Lahirkan Pahlawan Nasional

4. Bogor - Jawa Barat

Kabupaten Bogor, Jawa Barat menjadi salah satu daerah dengan potensi batu andesit yang besar di Indonesia.

Berdasarkan data yang dihimpun dari berbagai sumber, kandungan batu andesit di Kabupaten Bogor diperkirakan mencapai 1,5 miliar ton.

5. Kulon Progo - Yogyakarta

Potensi batu andesit Kulon Progo, Yogyakarta tergolong besar.

Lokasi kandungan batuan ini mencakup wilayah Kecamatan Kokap Pengasih Girimulya hingga Kecamatan Samigaluh, Kulon Progo.

Berdasarkan data tahun 2009, kandungan batu andesit di Kulon Progo diperkirakan mencapai 240 juta ton.

Kualitas batu andesit Kulonprogo sangat bagus untuk bahan seperti beton pracetak dan sejenisnya.

Kekuatan tekannya 1138,47 kg per sentimeter persegi, tingkat keausannya 13,5 persen dan berat jenisnya 2,7.

Selain lima daerah tersebut, umumnya hampir semua kabupaten dan provinsi di Pulau Jawa, kecuali DKI Jakarta, memiliki potensi menjadi daerah penghasil batu andesit di Indonesia.

Hal itu tidak terlepas dari kondisi geologis Pulau Jawa yang memiliki banyak sekali pegunungan aktif, yang menjadi kantung-kantung batu andesit.

Sumber:
Kompas.com
Tribunnews.com
Kulonprogokab.go.id
Akamigas.ac.id

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Soal Kecelakaan Bawen, Polisi Akan Periksa Perusahaan yang Naungi Truk Maut

Soal Kecelakaan Bawen, Polisi Akan Periksa Perusahaan yang Naungi Truk Maut

Regional
Kecewa Putus Cinta, Pemuda di Lampung Sebar Foto Syur Sang Mantan

Kecewa Putus Cinta, Pemuda di Lampung Sebar Foto Syur Sang Mantan

Regional
Pakai Surat Kedaluwarsa, 3,3 Ton BBM Subsidi Nelayan Pangkalpinang Dioper Antar-Kabupaten

Pakai Surat Kedaluwarsa, 3,3 Ton BBM Subsidi Nelayan Pangkalpinang Dioper Antar-Kabupaten

Regional
Protes Ojek Online di Sorong, Sopir Angkot Blokade Jalan dan Bakar Ban

Protes Ojek Online di Sorong, Sopir Angkot Blokade Jalan dan Bakar Ban

Regional
Siswa MA di Demak Bacok Gurunya dengan Sabit Saat Sedang Awasi Ujian

Siswa MA di Demak Bacok Gurunya dengan Sabit Saat Sedang Awasi Ujian

Regional
Polisi Selidiki Dugaan Gas Medco Bocor akibatkan Puluhan Warga di Aceh Keracunan

Polisi Selidiki Dugaan Gas Medco Bocor akibatkan Puluhan Warga di Aceh Keracunan

Regional
Penjual Sisik Trenggiling 41 Kg Ditangkap di Pekanbaru

Penjual Sisik Trenggiling 41 Kg Ditangkap di Pekanbaru

Regional
Viral di Medsos, Seorang Perempuan Teror Warga Semarang, Pengendara yang Melintas Dilempar Batu dan Paving

Viral di Medsos, Seorang Perempuan Teror Warga Semarang, Pengendara yang Melintas Dilempar Batu dan Paving

Regional
Kisah Imam Juwaini Melestarikan Seni Tradisi Aceh dalam Keterbatasan

Kisah Imam Juwaini Melestarikan Seni Tradisi Aceh dalam Keterbatasan

Regional
Pasutri di Kubu Raya Diduga Dibunuh Perampok, Uang dan HP Milik Korban Hilang

Pasutri di Kubu Raya Diduga Dibunuh Perampok, Uang dan HP Milik Korban Hilang

Regional
Nelayan Danau Maninjau Keluhkan Hasil Tangkapan yang Terus Berkurang

Nelayan Danau Maninjau Keluhkan Hasil Tangkapan yang Terus Berkurang

Regional
6 Komodo yang Dilepasliarkan di Wae Wuul Labuan Bajo Dipasangi GPS untuk Pemantauan

6 Komodo yang Dilepasliarkan di Wae Wuul Labuan Bajo Dipasangi GPS untuk Pemantauan

Regional
Isu Kaesang Pangarep Jadi Ketum PSI, Begini Tanggapan PSI Cabang Semarang

Isu Kaesang Pangarep Jadi Ketum PSI, Begini Tanggapan PSI Cabang Semarang

Regional
Promosikan Judi Online, Dua Selebgram di Solo Ditangkap Polisi

Promosikan Judi Online, Dua Selebgram di Solo Ditangkap Polisi

Regional
Populasi Komodo Memprihatinkan, Hanya 350 Betina yang Produktif

Populasi Komodo Memprihatinkan, Hanya 350 Betina yang Produktif

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com