Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Siswa Daerah Terpencil di Mamuju Tengah Harus Berhadapan dengan Ular, Monyet hingga Babi Hutan, demi Sekolah

Kompas.com - 07/02/2022, 08:30 WIB
Junaedi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MAMUJU TENGAH, KOMPAS.com – Demi bersekolah dan menggapai cita-citanya, anak-anak di pedalaman terpencil di Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, rela berjalan kaki ke sekolah hingga belasan kilometer, setiap hari.

Para siswa tak hanya berjuang menaklukkan medan pegunungan, hutan belantara, jalan terjal hingga muara sungai yang kerap meluap, namun juga harus menguji nyali menghadapi ancaman predator seperti ular berbisa, monyet hingga babi hutan.

“Biasa kalau dihadang binatang buas di jalan seperti ular, monyet atau babi hutan, kita biasanya hanya diam di tempat dan tidak bereaksi berlebihan sampai binatang tersebut pergi meninggalkan tempatnya,” tutur Valen (11), siswa kelas 5 SD Salunusu, Jumat (4/2 2022).

Fajar baru saja menyingsing saat para siswa SD Salunusu di Desa Salolekbo, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, sudah bergegas meninggalkan rumahnya ke sekolah.

Baca juga: Buaya Raksasa 4,5 Meter Ditangkap Warga Mamuju Tengah Pakai Jasa Pawang

Valen yang tinggal di Desa Salolekbo itu sudah harus meninggalkan rumahnya pagi buta agar bisa sampai ke sekolah tepat waktu, sebelum jam pelajaran dimulai.

Dengan seragam sekolah, Valen berjalan kaki menggunakan sandal jepit atau berjalan dengan kaki telanjang jika sandal mereka rusak atau putus. Perjalanan ke sekolah melewati jalan setapak.

Pagi hari, Valen dan kakeknya sama-sama meninggalkan rumahnya.

Kedua orangtuan Valen sudah bercerai karena beda pendapat. Valen sendiri kini tinggal bersama kakek, yang akrab ia sapa dengan panggilan Sule.

Kakek valen menuju ke kebun miliknya, sedang Valen pergi menuntut ilmu.

Selain ancaman predator dan medan yang tak mudah, para siswa juga melewati hutan belantara tanpa ada satupun rumah warga di sepanjang jalur yang di lintasi.

 

Saat lelah menempuh perjalanan jauh, para siswa yang bercucuran keringat kerap beristirahat di bawah pohon atau kebun milik warga sambil memulihkan tenaga yang telah habis terkuras.

Mirisnya lagi, para siswa berangkat ke sekolah tanpa bekal air dan makanan.

Valen harus berjuang menahan rasa haus dan lapar saat dalam perjalan.

Mereka hanya membawa uang jajan Rp 2.000 yang menjadi bekal sesampainya di sekolah nanti.

Tak hanya Valen, banyak siswa lainnya yang juga mengalami nasib yang sama.

Mereka harus berjuang menyeberangi sungai dengan lebar kurang lebih 20 meter.

Saat situasi musim hujan, banyak orangtua yang cemas akan keselamatan anaknya memilih mengantar jemput anaknya ke sekolah.

Saat air pasang seperti ini para siswa bisa belajar di sekolah, namun jika musim hujan deras dan sungai meluap, tidak satu pun pelajar yang berani menyeberang karena takut terseret banjir.

Praktis jam sekolah ditentukan oleh kondiis cuaca.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com